Monday, December 24, 2018

Ini 7 Tipe Studio Mewah CGV Bioskop Asal Korea


Apa yang kalian lakukan di saat liburan sekolah anak ini? Mau main ke laut? Atau ke taman permainan? Sekadar jalan-jalan di dalam kota?

Atau, kalian suka nonton bioskop? Nonton di dalam bioskop dong maksudnya, masa nongkrong di luar dan melototin gedung bioskop? Tuh gedung ngga akan lari ke mana-mana!

Kalian suka nonton dengan nyaman? Ah, sudah banyak bioskop premium di luaran sana. Ingin merasakan nonton dengan sensasi berbeda, hingga rasanya seperti masuk ke layar? 

Kalian harus coba Bioskop CGV.

Thursday, December 20, 2018

Ajak Aku Bermain, Bunda!


Senang yang mana, Bun? Rumah rapi dan anak anteng ... atau rumah yang berantakan karena mainan berserakan di mana-mana? Lelah menemani anak bermain dan berlarian di luar rumah, atau duduk santai di rumah menemani anak nonton TV seharian?

Aku suka kerapian dan kebersihan. Aku juga sukaaa sekali kalau anak anteng, jadi aku bisa mengerjakan banyak hal di rumah sampai beres. Maklum, aku adalah ibu rumah tangga tanpa ART, mengerjakan semuanya sendiri. Jadi kalau anak duduk tenang di pojokan, itu suatu hal yang sangat luar biasa menyenangkannya bagiku. Selepas lelah membersihkan rumah, aku juga ingin dong istirahat santai menonton acara favorit di depan TV. Anak? Ya ikut duduk tenang nonton bersama kita.

Saturday, December 15, 2018

7 Kehebatan Perut Mendukung Tumbuh Kembang Anak

Rasa-rasanya, hampir semua ibu mengalami yang namanya susah memberi asupan sayur kepada anak, ya? Sayuran yang memang rasanya itu hmmm … lebih tasteless dibanding kue dan penganan asin gurih, biasanya sih memang ada di daftar terbawah makanan favorit anak.

Duh, bingung ya kalau anak tidak suka makan sayur!
Sumber gambar: dailymail.com

Sunday, December 2, 2018

Kenikmatan Membara So Good Spicy Chicken Strip


Kenikmatan Membara So Good Spicy Chicken Strip 

Hampir semua orang sepakat bahwa rasa pedas itu bisa menambah selera makan.

Aku sendiri adalah contoh orang yang dapat berubah selera. Dulu aku enggak suka pedas, sampai setelah menikah dan hamil anak pertama. Sebagaimana umumnya calon ibu baru, aku sangat menjaga asupan makanan sampai-sampai sama sekali menjauhi rasa pedas. Nah, entah kenapa, semakin aku berusaha menjauh, kok ya semakin kepengen mencicipi pedas. Akhirnya setelah masa kehamilan dan menyusui selesai, aku suka pedas ... sampai sekarang.

Tetapi bener ga sih, kalau rasa pedas itu bisa bikin napsu makan kita bertambah? Hmm ... bisa jadi sih, setidaknya ada banyak orang yang merasa begitu. Tentunya ini berlaku untuk orang-orang yang suka makan pedas ya.

Pedas juga bikin sakit kepala hilang hihihi ... Coba deh, kalau lagi mumet dan stress dengan kerjaan rumah dan kantor yang enggak ada abis-abisnya. Terus bikin makanan yang pedas-pedas, duuhh ... rasanya pikiran langsung plong! Hihihi .... Pikiran yang kusut akan diganti dengan rasa nikmat luar biasa dari mulut yang mengap-mengap kepedesan. Keringat yang keluar karena tubuh yang kepanasan, rasanya bikin badan jadi tambah ringan!

Friday, November 23, 2018

What's in A (Blog) Name?


Kalau kata Shakespeare: what's in a name? That which we call a rose, by any other name would smell as sweet. 

Katanya, tahap tersulit untuk mulai membuat blog adalah ... memulainya! Hehehe. Sudah punya niat? Baguusss. Lanjuut....

Berikutnya apa? Yes, menentukan niche blog. Sudah keburu pusing di bagian ini? Eh jangan salah, masih ada langkah selanjutnya yang bakal bikin pusing juga, hehehe.

Apa itu? Menamai blog.

Yah, hampir sama seperti menamai anak sendiri, bingung pilih-pilih nama apa yang terbaik dan mudah diingat, sekaligus catchy di telinga dan pikiran target pembaca blog kita.

Ada beberapa tips cara menentukan nama blog, di antaranya adalah:

  1. Tanyakan pada diri sendiri, blog kita akan bercerita tentang apa? Misalnya tentang makanan karena kita adalah food blogger. Mungkin kita bisa kasih nama 'Heaven's Kitchen'? Atau tentang tempat-tempat menarik karena kalian adalah travel blogger? Bisa kok menamakan blog kalian dengan nama 'Heavens on Earth'. Lho, kok pakai 'Heaven' semua sih? Yah, itu sih suka-suka kalian nantinya. 
  2. Cari ide dari mana saja. Bisa dari kamus, tesaurus, buku favorit ... eh, bahkan bisa dari blog sejenis yang suka kalian kunjungi. Tapi ingat ya, blog orang lain hanya untuk mencari ide, jangan sampai dicontek plek plek. Be creative!
  3. Biar gaya, coba deh pakai bahasa asing, misalnya pakai suatu kata atau kalimat bahasa Prancis atau Italia. Terdengar seksih? Catchy? Bisa jadi! Tapi pastikan kalian tahu arti dan konteks yang melingkupi kata atau kalimat itu ya? Jangan sampai blog kalian jadi bahan tertawaan karena nama blog yang terdengar keren padahal artinya norak hihihi ...
  4. Di zaman serba mudah seperti sekarang ini, ada banyak alat bantu untuk hampir semua hal! Bahkan untuk hal seperti mencari nama blog. Ada alat bantu Wordoid.com atau Namemesh dan Panabee. Gimana cara pakainya? Ya googling dong, Cuy, ah. Masa semua musti dikasih tau sih? :)
  5. Last but not least, gunakanlah nama kalian sendiri. Nah, kalau kalian udah nyari ide untuk nama blog kalian selama tujuh hari tujuh malam tanpa hasil, keluar masuk gua untuk mendapatkan wangsit tetapi Mas Wangsit tetap tak mau mendekat, apa daya atuh ... pakai saja nama kalian. Berbanggalah dengan nama kalian. Lagipula, menggunakan nama sendiri untuk nama blog, bisa memperkuat branding juga lho. Orang akan lebih mudah pula mengaitkan diri dan blog kita.
Nah, sekarang kalian tau kan, kenapa blog aku namanya www.astridprasetya.com? Hihihi.


Oh, ya, setelah kalian mendapatkan satu atau beberapa calon nama yang cetar membahana, jangan lupa dicatat, ya. Sayang kan, ide cemerlang itu hilang hanya karena orang di samping kalian bersin kenceng banget.

Jangan lupa juga, cek calon nama itu di Mas Google. Kali aja nama cetar membahana itu sudah ada yang pakai, hihihi.

Kalian, masih pusing mikirin nama blog? Jangan lama-lama pusingnya yah. Nanti enggak jadi-jadi nulis blognya :)


Wednesday, November 21, 2018

Lifestyle is the best!



Lifestyle is the best! --  
Katanya, langkah kedua yang harus dilakukan setelah membuat blog, adalah menentukan niche.

God, bahkan dulu itu, aku tidak tahu bagaimana cara mem-pronounce niche! Wkkekek.

Jadi, apa sih niche itu? 

Well, kalau diterjemahkan secara harfiah, niche berarti ceruk atau relung. Namun, secara umum niche suatu blog diartikan sebagai suatu topik atau beberapa topik khusus dalam suatu blog, yang ditulis untuk audiens tertentu.

Misalnyaaa ... niche food yang ditulis oleh para foodblogger, atau niche traveling/journey yang ditulis oleh para travelblogger. Target pembacanya tentu adalah para penyuka makanan dan perjalanan.

Kenapa sih suatu blog sebaiknya punya niche tertentu?

Katanya siih, niche yang khusus dan tertarget akan lebih baik untuk blog-blog yang dimonetize. Akan ada lebih banyak pembaca yang terjaring, loyal pula, sehingga pundi-pundi akan lebih mudah berdatangan hihihi ... Hayoo .. siapa yang enggak suka kalau blognya mendatangkan uang? ;)

Bagaimana kalau kita tidak bisa menentukan niche? Kalau kita tidak bisa konsisten dengan satu topik saja?

Maka solusinya adalah Lifestye. Alias gado-gado, isinya macam-macam dan tetap yummy :)

Yass ... Lifestyle is my choice. Karena aku enggak bisa milih antara parenting, food, traveling dan curhat hehehe. Aku juga enggak bisa 'ternak blog' dalam artian, membuat beberapa blog yang masing-masing ber-niche khusus dan membuat mereka tetap hidup.

Jadi kalau kalian blogger pemula dan bingung memilih niche, jangan lama-lama bingungnya ya. Mulailah menulis, tentang apa saja. Nanti setelah tulisannya banyak, silakan renungkan kembali topik mana yang paling kalian suka, dan jika saat itu kalian merasa siap untuk memilih satu atau dua niche saja, that will be great! Jika tidak pun, tidak apa-apa! Selalu ada opsi Lifestyle!


Tuesday, November 20, 2018

My Blog, My Escape - Kenapa Aku Ngeblog?

My Blog, My Escape - Kenapa Aku Ngeblog?

Kalau dulu ditanya kenapa aku menulis di blog ... kayanya bakal lamaaa mikirin jawabannya. Apa sekarang sudah tidak lama lagi berpikirnya? Yups, masa sih setelah kurang lebih lima tahun menulis blog, masih mikir kenapa-kenapanya? Ckckck ...

Jadi, kenapa aku menulis blog? Bukan hanya karena satu alasan, dan berikut ini adalah beberapa alasannya dalam urutan yang disusun berdasarkan prioritas.


1. Karena aku suka menulis

Yes, aku suka menulis. Rasanya menyenangkan bermain dengan kata-kata, meski kosa kataku itu-itu saja. Awalnya pasti karena aku suka membaca, lalu dengan sotoynya berpikir bahwa 'Ah, aku juga bisa kok menulis seperti itu doank, mah!' hehehe. Dan ternyata setelah dilakukan, eh ternyata hasilnya jauh sekali, wkwkwk. Tetapi aku kadung suka menulis. Kalau ditelusuri lagi kenapa aku suka menulis? Jawabannya ada di poin-poin berikutnya :)


2. Blog untuk berbagi manfaat



Jujur saja, dulu awalnya aku merasa gamang menuliskan alasan yang ini. Rasanya sangat idealis. Namun, lama kelamaan, aku memang menanamkan dalam hati dan pikiran bahwa apa yang kutulis haruslah memberi manfaat, jika bukan untuk orang lain maka untukku sendiri saja pun tidak apa-apa. 
Aku berharap, seiring berjalannya waktu, orang yang mampir ke 'rumahku' ini bisa mendapatkan informasi, data atau mungkin ... teman senasib? Who knows :)


3. Blog sebagai tempat pelarian

Hihihi ... lari kok ke blog ya? Ya ini dulu sih. Aku kan sudah berkecimpung di dunia kepenulisan sejak sekitar tahun 2013 sebagai penerjemah. Yang paling kuinginkan adalah mendapatkan order terjemahan buku cerita anak, karena itu adalah genre favoritku. Sayang bukan kepalang, sampai saat ini belum pernah kesampaian. Aku harus puas dengan terjemahan dokumen dengan kata-katanya yang baku dan kaku. Kupikir dulu, menulis di blog dapat membebaskanku untuk menulis 'semau gue', tidak terikat aturan seperti halnya terjemahan.

Ternyata aku salah dong. Tetap ada aturan yang harus dipatuhi, terutama jika kita ingin mempertahankan poin nomor 2 di atas.


4. Blog untuk mendapatkan penghasilan tambahan

Nah, ini yang paling asyik, nih, hehehe. Siapa juga yang enggak mau mendapatkan penghasilan tambahan dari 'nulis doank' :) Aku sih jelas mau! Memang dengan cara apa kita bisa diuntungkan secara finansial lewat blog? Salah satunya ya lewat lomba, kalau menaaang hehehe ... Dan kalau kita rajin update blog secara berkualitas, job akan datang dengan sendirinya. Enggak percaya? Coba aja deh :)


5. Blog mempertemukanku dengan orang-orang baru

 Yes, blog mempertemukanku dengan orang-orang yang sehobi, baik dari komunitas maupun agency. Secara otomatis, ada ilmu baru yang terus kuterima, mengenai blogging itu sendiri juga tentang hubungan pertemanan. Apakah hubungan ini selalu berjalan baik? Belum tentu, tetapi pastinya memberi warna tersendiri pada wawasanku.

Jadiiii ... itu adalah lima alasan kenapa aku ngeblog. Kalau kamu?

Sunday, October 28, 2018

My New Comfort Food - Bika Talubi Brownies Kukus Ketan Hitam Talas Boston Brownie



My New Comfort Food - Bika Talubi Brownies Kukus Ketan Hitam Talas Boston Brownie


There's nothing like a good cake to eliminate bad mood ... hahaha ...

Rasanya semua orang tahu, bahwa perempuan itu rentan sama yang namanya stress. Apa aja bisa jadi bahan stress. Cucian numpuk, setrikaan bejibun, sink penuh oleh piring kotor sisa kemarin, anak-anak rewel, suami cemberut, salah posisi bantal pas lagi tidur, aaahhh ... banyak deh yang bisa jadi alasan untuk bangun di pagi hari dengan perasaan bad mood!

Terus kalau sudah bad mood, gimana? Mau diterusin atau dilanjutin? Eh hehe, maksudnya mau diterusin atau diatasi? Kalau diterusin, risikonya ya seharian bakal bete terus. Lalu mengerjakan kerjaan rumah sambil ngedumel, lalu ngomel-ngomel pada anak-anak dan balas cemberutin PakSu. Aiihh ... betapa menyedihkannya hidup!

Thursday, October 4, 2018

Seru-seruan Main di Taman Kita OREO


"Jangan mempertentangkan penggunaan teknologi informasi dan interaksi sosial. Mereka bukan musuh bebuyutan. Keduanya bisa berjalan beriringan. Tentunya jika kita bisa bijak mengambil manfaat positif dari teknologi tersebut dan tidak kebablasan menggunakannya."

Entah mengapa, hal di atas itulah yang paling membekas di pikiranku saat menghadiri press conference pembukaan Taman Kita OREO di Taman Heulang Bogor tanggal 30 September 2018 kemarin. Dr. Juneman Abraham, seorang ahli psikologi sosial yang menyatakan hal ini -- kata-kata persisnya mungkin berbeda, namun maksudnya sama dan aku mengaminkannya. 

Wednesday, August 29, 2018

Nikmati Hari #AsikTanpaToxic dengan Natsbee Honey Lemon


Nikmati Hari #AsikTanpaToxic dengan Natsbee Honey Lemon --- Aku menatap pantulan wajahku di cermin, jemariku menyentuh dagu, lalu naik ke tulang pipi dan terhenti di situ. Aku mencoba menghitung titik-titik hitam yang bertebaran, tampaknya bertambah banyak dibanding beberapa tahun yang lalu.

Flek-flek hitam itu tidak muncul dengan sendirinya, tidak juga secara serta merta. Aku sadar, bahwa mereka mulai berdatangan sejak aku mulai mengendarai motor sendiri. Paparan polusi yang dihasilkan oleh asap knalpot kendaraan yang kuhadapi hampir setiap hari, juga sinar matahari yang menyengat kulit wajah, menyebabkan timbulnya flek-flek hitam ini. Eh, aku kan pakai jilbab ya. Nah, terlihat sekali lho perbedaan tampilan antara kulit wajah yang tertutup jilbab dan yang tidak tertutup. Yang tertutup jilbab lebih bersih dan lebih sedikit flek hitamnya.

Saturday, August 25, 2018

Ibu dan Posyandu, Sinergi Baik Penjaga Kesehatan Anak

Ibu dan Posyandu, Sinergi Baik Penjaga Kesehatan Anak -- "Kok enggak ke Posyandu Sabtu kemarin, Bu?" tanya Bu Sidi saat aku dan Defai belanja ke warungnya hari Senin pagi. Bu Sidi adalah salah satu kader Posyandu di RT kami.

"Eheheh, punten kemarin itu kebetulan lagi ada keperluan keluarga, Bu. Kami berangkat pagi-pagi banget, baru pulang lagi sore," aku meringis.

"Ooh gitu, ya," sahut Bu Sidi sambil tersenyum memandang Defai yang menggelendot bersandar ke kakiku. "Tapi gimana imunisasinya Defai, sudah semua?" tanyanya lebih lanjut.

"Sudah, Bu. Dua bulan kemarin sudah selesai," jawabku. Makanya aku malas pergi ke Posyandu lagi, paling tinggal kontrol berat dan tinggi badan saja, batinku dalam hati.

"Tapi jangan berhenti datang ke Posyandu tiap bulan ya, Bu. Walaupun cuma kontrol berat dan tinggi badan, tetap penting itu," ujar Bu Sidi.

Monday, August 20, 2018

"Apa Salahku?" tanya Plastik.


"Apa Salahku?" tanya Plastik. -- Jika aku jadi plastik, tentu aku akan menjeritkan ini kuat-kuat hingga seluruh dunia mendengar gaungnya.

Apa salahku? Manusia yang membuatku, manusia yang mengambil manfaat dariku dan lalu aku yang disalahkan saat banjir datang? Saat mereka menggali tanah dan menemukanku bertahun-tahun kemudian?

Tentu ada alasannya bukan saat manusia mencari suatu bahan baru tertentu yang murah, mudah dibuat, mudah dibentuk dan tahan lama.

Lalu mereka menemukan aku, plastik.

Monday, August 13, 2018

Mewaspadai Stunting pada si Picky Eater


Mewaspadai Stunting pada si Picky Eater --- Tidak ada yang memungkiri pentingnya asupan nutrisi bagi anak di 1000 hari pertamanya. Berapa lama sih 1000 hari itu? Ya, sejak embrio terbentuk hingga usia 2 tahun.

Asupan nutrisi yang baik di masa ini sangat penting karena memengaruhi kehidupannya hingga dewasa nanti. Hey, bahkan hingga generasi seterusnya!

Apa akibat kurangnya nutrisi di 1000 hari pertama anak?

Salah satu akibat yang dapat ditimbulkan oleh kurangnya asupan nutrisi di 1000 hari pertama seorang anak adalah stunting atau pendek, juga kekurangan berat badan jika dibandingkan dengan grafik pertumbuhan normal anak seusianya. Stunting ini, dapat terbawa terus hingga dewasa.

Tuesday, August 7, 2018

Tiwu Endog, si Bunga Tebu yang Lezat


Tiwu endog, si Bunga Tebu yang Lezat --  Sabtu lalu saat berkunjung ke rumah mertua di Leuwiliang, kami--aku, suami dan anak-anak--mendapat suguhan sayur lodeh unik.

Saat aku menyendok sayur itu, sebelum aku tahu nama tanaman bahan utamanya, kesan pertama yang kudapat adalah, 'ini sayur lodeh rebung', karena bentuknya yang mirip rebung yang sudah dipotong-potong. Eh, saat kusuap kok rasanya unik ya. Mirip telur ikan yang agak renyes-renyes gimanaa gitu.

Nah, ternyata setelah kukonfirmasi ke Ibu Mertua, bahan utama sayur lodeh itu adalah tiwu endog. Ada yang tahu perihal tiwu endog?

Friday, August 3, 2018

Maksimalkan Potensi Prestasi, Raih Cita-cita Menjadi Generasi Maju


Maksimalkan Potensi Prestasi, Raih Cita-cita Menjadi Generasi Maju -- Pernahkah teman-teman teringat tentang cita-cita masa kecil dulu? Aku dulu punya banyak cita-cita yang berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Aku pernah ingin jadi dokter (ini cita-cita umum anak-anak ya) tetapi lalu aku menyadari bahwa aku takut darah. Aku kemudian ingin jadi pilot (cita-cita umum kedua anak-anak) tetapi lalu aku punya banyak lubang di gigi dan pakai kacamata. Aku juga sempat ingin jadi detektif, terpengaruh oleh banyaknya buku cerita detektif yang kubaca.

Di tingkat SMP, aku sempat mendapat tugas sekolah, mewawancarai seseorang yang kukagumi. Aku mewawancarai rekan kerja yang juga atasan Papa di kantor. Beliau memiliki posisi yang cukup tinggi, kehidupan yang mapan dan rumah yang bagus, namun yang paling membuatku terkesan adalah aura kecerdasan yang terpancar dari cara bicara dan gerak perilakunya. Beliau adalah lulusan dua universitas ternama di waktu yang bersamaan, hasil dari mengambil dua kuliah sekaligus di satu waktu. Kalau tidak salah, setelahnya beliau juga melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Semuanya di bidang ilmu pasti.

Wednesday, August 1, 2018

Yuk, Bun, Keluar dari Rumah dan Bersenang-senang!


Yuk, Bun, Keluar dari Rumah dan Bersenang-senang! --- Cara terbaik untuk seorang ibu agar bisa pergi jalan-jalan keluar rumah sendirian dengan tenang dan senang, adalah dengan mempersiapkan diri dan pasangan, serta rumah dan anak-anak dengan sebaik-baiknya.

Sabtu kemarin, aku si ibu tiga anak ini menjajal diri untuk pergi sendirian ke luar kota. Ada acara blogger event di Bekasi ... hihihi.

Bagaimana cara mempersiapkan diri dan pasangan?

Pertama, tentu saja dengan meminta izin kepada suami. Ini yang paling penting, karena tanpa izin ya enggak mungkin aku akan pergi. Izin juga harus didapat jauh-jauh hari, supaya semua pihak, dalam hal ini aku dan suami dapat mengatur rencana dengan baik. Ya mungkin saja suami sudah punya rencana untuk tanggal yang sama yang belum diberitahukan ke istri, dengan pikiran kan istri enggak bilang-bilang bakal ada rencana kemana-mana juga. Jadi, kasih tahu pasangan kita secepatnya ya, lalu dapatkan izinnya. 

Wednesday, July 4, 2018

Nugget Donat Cap Cay Kesukaan Anak-anak


Nugget Donat Cap Cay Kesukaan Anak-anak -- Anak-anakku suka nugget So Good. Rasanya yang gurih dan renyah membuat nugget So Good selalu jadi favorit saat disajikan di setiap waktu makan. So Good juga mudah diolah dan disajikan, jadi memudahkan Bunda saat kekurangan ide mau masak apa hari ini :)

Kalau anak-anak mudah makan nugget, tidak demikian halnya dengan sayur-sayuran. Entah kenapa nasib kedua jenis bahan ini berbeda :') Padahal semua sudah paham bahwa sayuran itu baik untuk kesehatan. Kandungan vitaminnya baik untuk daya tahan tubuh. Serat pangannya baik untuk pencernaan.

Bagaimana supaya anak-anak mau makan sayur? Bundanya harus kreatif! Dan, dengan bantuan nugget So Good, kreativitas Bunda jadi lebih mudah terwujudkan.

Thursday, June 28, 2018

Atur Sendiri Paket Liburan Lebih Mudah dan Murah


Atur Sendiri Paket Liburan Lebih Mudah dan Murah -- Anak-anakku belum pernah naik pesawat dan kapal laut. Kadang kalau suami tugas ke luar kota yang membutuhkan transportasi udara atau laut, anak-anak masih suka merajuk dan minta ikut, meskipun tidak sesering dulu. Jadi kepikiran kan untuk sesekali mengajak anak-anak liburan dengan naik pesawat dan kapal laut. Nah, waktu libur setelah Idulfitri cukup panjang, masih ada empat minggu tersisa lho sampai mereka kembali masuk sekolah. Waktu yang ideal untuk mengajak anak-anak liburan yang agak jauh hihihi ... .

Anak-anakku suka pantai dan laut. Sampai saat ini, liburan terjauh mereka adalah ke Anyer. Aku ingin mengajak mereka bertualang ke tempat-tempat yang lebih jauh, lebih menarik.

Aku juga ingin mengajak mamaku untuk ikut liburan kali ini. Anak-anakku dengan dengan neneknya. Mama suka sekali jalan-jalan, dan aku yakin Mama akan suka perjalanan naik pesawat dan kapal laut. Mamaku berjiwa petualang juga lho. Aku hanya harus memastikan bahwa Mama merasa nyaman dengan transportasi dan akomodasi yang akan kami gunakan nanti.

Sunday, June 24, 2018

Pencuri Puding


Pencuri Puding -- Dulu saat aku kuliah, aku kost bersama tiga orang lain, di sebuah rumah dengan empat kamar tidur. Dua buah kamar tidur terletak di bagian belakang rumah, di lantai satu. Pintu-pintu kamar tidur membuka langsung ke arah ruang makan yang menyatu dengan dapur kecil. Satu pintu di ruang makan terhubung dengan ruang tamu di bagian depan rumah, satu pintu lagi untuk ke kamar mandi dan pintu ketiga mengarah ke halaman belakang tempat kami menjemur pakaian. Aku dan Teh Uwi tinggal di lantai satu.

Di lantai dua, ada dua buah kamar tidur untuk Teh Sari dan Teh Gigi, serta sebuah kamar mandi. Untuk naik ke lantai dua, kami menggunakan tanggal kecil di sisi kiri ruang tamu.

Orangtua Teh Gigi adalah pemilik rumah ini. Teh Uwi dan Teh Sari adalah teman dekat Teh Gigi, meski mereka berbeda jurusan. Kuliah mereka semua dua tingkat di atasku.

Aku adalah si anak baru, anak bawang.

Friday, June 8, 2018

Bebek Aja Antri!


Bebek Aja Antri! -- Dari tempatku berdiri, kira-kira di urutan kedua belas dari orang yang paling depan di antrian gubuk sate kambing ini, aku mengelilingkan pandang. Mataku terhenti di seorang ibu separuh baya yang tampak mencurigakan.

Sang ibu mengenakan baju kondangan yang cukup meriah. Baju atasan kebaya berwarna ungu tua berpayet, dengan kain sarung cokelat prada. Selop keemasan berhak tiga senti membungkus kakinya yang gemuk. Kakinya gemuk? Iya sih, wajar karena tubuhnya pun tidak bisa dibilang langsing. Meski demikian, gerak geriknya gesit. Sang ibu bergerak maju dari arah belakang antrian, mencoba menyelipkan diri di antara orang-orang yang mengantri gubuk lasagna panggang di sebelah gubuk sate kambing. Saat berjalan, kembang goyang berwarna emas di kondenya bergetar, serirama dengan ayunan tas tangan berwarna sama yang tergantung di lengan kanannya.

Tuesday, June 5, 2018

Kepo vs Care


Kepo vs Care -- Seorang teman A posting sesuatu di grup WA, sambil menyebut nama seorang teman B. Teman C menyahut bahwa, Eh B kan udah ngga ada di grup. Aku ikut nimbrung dan bertanya, Lho kapan B left group? Kenapa?

C menjawab sambil memberi ikon tertawa, Kamu kepo ih. Dan aku berhenti di situ, hanya membalas dengan ikon senyum miring.

Kepo. Ada yang bilang bahwa istilah yang populer beberapa tahun belakangan ini, adalah singkatan dari Knowing Every Particular Object, alias pengin tahu sagala rupa tentang semua hal. Tapi dari apa yang dijelaskan oleh bahasawan Ivan Lanin, kepo berasal dari bahasa Singlish alias Singaporean English Kay Poh (Kaypo) yang berarti nosey parker atau busy body. Maknanya adalah orang yang sok sibuk dan mengganggu (urusan orang lain).

Hey, aku ngga kepo ah. Aku perhatian.

Saturday, June 2, 2018

For the Love of Cats


For the Love of Cats -- Pertama kali Fai kecil jongkok di depan kucing kurus yang duduk di luar pagar rumah tetangga sebelah, merentangkan tangan gemuknya untuk meraih hewan berbulu kumal itu, memanggilnya dengan suara ba-ba-ba yang lucu, aku tahu saat itu, bahwa kecenderungan untuk menyukai sesuatu dapat diwariskan.

Fai kecil sangat suka kucing. Tidak heran, karena aku juga suka binatang lucu berkaki empat itu. 

Dulu waktu aku kecil, aku dan kakak perempuanku memelihara seekor kucing kampung yang kami beri nama Honey. Agak kurang pantas sih, karena Honey adalah kucing jantan. Bulunya putih dengan spot-spot abu-abu di sana-sini. 

Mungkin seharusnya kami tidak menamainya Honey. Mungkin gara-gara namanya yang feminin, Honey jadi kurang gahar. Tubuhnya langsing semampai, suaranya kecil dan lembut. Jarang sekali Honey mengeong keras, kecuali saat berhadapan dengan kucing jantan lain. Hanya berhadapan, karena sejurus kemudian Honey akan secepat kilat lari masuk ke dalam rumah dengan ekor terselip di kedua kaki belakangnya, gemetaran bersembunyi di bawah kursi di ruang tamu sementara aku dan kakakku mengusir kucing lawannya dengan sapu ijuk. Kadang dia sampai terkencing-kencing karena ketakutan. Siapa yang membersihkan lantai yang bau pesing tajam itu? Mama.

Kisah Panci Berkilau


"Ma, ada tamu ... ," seruku dari ambang pintu depan.

Aku menatap dua anak kecil yang berdiri dengan malu-malu di teras, mata mereka terpaku ke lantai. Dari kemiripan raut wajah keduanya, aku yakin mereka kakak beradik. Yang laki-laki berusia sekitar 8 tahun, mengenakan baju kaus dan celana pendek biru bergambar Transformer. Si adik, seorang anak perempuan yang usianya mungkin 6 tahunan, mengenakan baju terusan pink bergambar Putri Elsa.  

Pagi itu wajah mereka segar, dengan rambut yang masih basah. Tetapi baju mereka lusuh, membungkus badan-badan yang kurus. Si gadis kecil memegangi sebuah panci berkilau. Panci itu cukup besar. Bukan sembarang panci, aku tahu. Itu panci mulus mahal yang sering kulihat iklannya di televisi.

"Ada apa, sih? Pagi-pagi sudah teriak-teriak," Mama tiba-tiba muncul di belakangku. Aku yang masih memandangi kedua anak itu, tersentak. 

Thursday, May 31, 2018

Makan di Korea Selatan, Begini Aturan yang Harus Kamu Patuhi


Sumber gambar: thespruceeats.com
Makan di Korea Selatan, Begini Aturan yang Harus Kamu Patuhi -- Kalau melihat adegan makan di drama Korea Selatan, rasanya enak banget ya cara mereka makan. Aneka hidangan ditata di atas meja, dengan berbagai makanan yang terlihat lezat. Tapi ternyata tata cara makan di Korea nggak segampang yang terlihat di layar kaca.

Ada aturan yang jumlahnya cukup banyak yang harus dipatuhi untuk menjaga sopan santun di Korea. Apa saja? 

Wednesday, May 30, 2018

Morinaga Allergy Solution: Pahami Alergi Anak agar Si Kecil Tetap Berprestasi


Morinaga Allergy Solution: Pahami Alergi Anak agar Si Kecil Tetap Berprestasi -- "Wah, kenapa dadanya merah-merah ya?" gumam Dokter Spesialis Anak mengerutkan keningnya sambil mengamati dada Fai yang sedang terbaring di atas meja periksa. Jarinya meraba sekitar area yang memerah, dan Fai yang sedang tidur menggeliat perlahan.

Dokter paruh baya itu ganti menatap wajah Fai yang terlelap, tersenyum lalu membungkus kembali bayiku dalam balutan baju tidur flanel hangat. Dia kemudian menatapku, memberi tanda bahwa kontrol kesehatan Fai sudah selesai dan aku boleh mengangkat bayiku dari meja periksa. Aku tidak bisa tidak merasa penasaran. 

"Merah-merah tadi kenapa, Dok? Waktu di rumah sih belum ada," tanyaku sambil menimang Fai. Iya, di rumah saat aku memakaikan pakaiannya, tidak ada ruam apa pun di tubuh Fai.

Tuesday, May 29, 2018

Menikmati Cita Rasa Kenangan di Waroenk Talubi


Menikmati Cita Rasa Kenangan di Waroenk Talubi -- Apa yang akan kalian lakukan untuk mempertahankan kenangan manis? Mencetaknya, memberi pigura lalu memajangnya di dinding? Bagaimana kalau kenangan itu berupa rasa masakan orang tua atau nenek kita? Mungkin kita akan simpan baik-baik ya resepnya dan sebisa mungkin menurunkannya terus pada anak cucu kita sehingga tidak akan hilang oleh waktu.

Tapi bagaimana jika resep itu menciptakan cita rasa yang begitu enak, sehingga ingin rasanya kita berbagi perasaan senang saat kita menyantapnya?

Yang dilakukan oleh Mba Ellen Sunaryo dan sanak saudaranya adalah membuka Waroenk Talubi.

Sunday, May 20, 2018

Cara Mengatasi Rasa Iri dan Dengki

Cara Mengatasi Rasa Iri dan Dengki -- Melihat orang lain senang dan kita merasa susah hati? Melihat orang lain susah dan kita merasa senang hati? Duh Say, itu namanya iri hati nan dengki :(

Berdasarkan KBBI, iri berarti kurang senang melihat kelebihan orang lain (beruntung dan sebagainya); cemburu; sirik; dengki.

Sedangkan dengki berarti menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena iri yang amat sangat kepada keberuntungan orang lain.

Hampir sebelas dua belas ya? Tapi dengki berada di tingkatan yang lebih tinggi karena ada perasaan marah di dalamnya.

Umar bin Khaththab ra berkata, "Cukup sebagai bukti si pendengki terhadapmu manakala ia merasa gundah di saat kamu bahagia."

Menurut Ibnu Taimiyah, "Iri (hasad) adalah sekadar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat."

Tuesday, May 15, 2018

Langsing Kembali secara Sehat, Mudah dan Enak dengan Slim&Fit


Langsing Kembali secara Sehat, Mudah dan Enak dengan Slim&Fit -- Hayooo ... siapa ibu-ibu yang merindukan body langsing saat seperti masih single? ^^

Jadi endutz pasca melahirkan itu biasa banget ya Mams, ini tampaknya jadi masalah kebanyakan para ibu baru di luar sana, dan di dalam sini ... aku juga sama hehehe. Berdasarkan dua kali pengalaman melahirkan anak pertama dan kedua dulu, berat badanku tetap di kisaran 65 kilo bahkan setelah masa menyusui selesai. Apakah aku over weight? Ngga juga sih. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan kalkulator Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index), dengan berat badan 65 kilogram dan tinggi badan 168 cm, skor IMT-ku adalah 23.03. skor IMT-ku masuk ke kategori sedikiiiit di atas normal. Masih alhamdulillah hehehe ...

Bagaimana cara menghitung IMT?

IMT = berat badan (kg) : tinggi badan kuadrat (m2)

Saturday, May 5, 2018

Kreasi Snack Manis dan Cantik dengan SKIPPY


Kreasi Snack Manis dan Cantik dengan SKIPPY  -- Jika aku harus menciptakan atau mengkreasikan suatu menu, pertimbangan utamaku pastinya bahwa menu kreasiku itu harus lolos penilaian versi 'enak'-nya Faza dan Izzan, dua anak laki-lakiku. Kenapa? Ahaha, karena pertimbangan mereka yang paling penting. Kalau mereka bilang suka dan menghabiskan makanan yang kubuat, rasanya melayanggg....

Mereka juga jujur, meskipun beberapa tahun ini, kejujuran mereka lebih bisa dipoles oleh kesopanan.
Kalau dulu mereka akan mengerucutkan bibir, membelalakkan mata dan berkata, "Ngga enak!!" keras-keras, kini mereka akan tersenyum malu-malu dan berkata, "Sebenarnya enak Bun, tapi aku kurang suka," Haha..

Wednesday, April 25, 2018

Berani Wujudkan Mimpi dengan SOBATKU


Berani Wujudkan Mimpi dengan SOBATKU -- Pernah ngga sih kalian punya mimpi, kalau kalian punya uang berjuta-juta, kalian mau melakukan apa? Kalau aku sih, aku mau naik haji. Aku juga mau menabungkan sebagiannya untuk biaya sekolah anak, mungkin beli kendaraan baru, atau jalan-jalan ke luar negeri bersama keluarga.

Duh, banyak amat ya mimpiku! :)

Bagaimana jika ternyata mimpi untuk mendapatkan uang berjuta-juta itu, bisa terwujud dengan mudah? Kalian tertarik? Pastinya YA!

Nah, mimpi itu bisa diwujudkan dengan menabung di SOBATKU.

Eh siapa sih SOBATKU?

Friday, April 20, 2018

Kalau Cinta Kok Bosan?


Kalau Cinta Kok Bosan? -- Iya, kok bisa sih bilang bosan kalau katanya cinta? Yakin kamu benar-benar cinta? Atau hanya di mulut saja?

Bosan karena setiap hari ketemu? Lha, kamu bernapas kan setiap hari? Bosan ngga ketemu sama udara?

Kalau kamu cinta sama seseorang, atau sesuatu, kamu akan merasa selalu membutuhkannya. Mungkin kamu tidak bisa selalu dekat, tapi saat kalian berjauhan, kamu akan merasa kehilangan dan membutuhkan, seperti kamu membutuhkan udara.

Ah, itu kan kalau masih kasmaran saja... .
Eits, ya jangan begitu dong. Lebih enak mana, setiap hari merasa cinta dan membutuhkan, atau hanya kasmaran sesaat lalu 'bosan'?

Monday, April 9, 2018

Pillsbury Banana Cake Lebih Enak Dari Keik Banana


Pillsbury Banana Cake Lebih enak dari keik banana -- Pisang sebagai buah yang tidak mengenal musim, mudah ditemui di mana saja. Hampir setiap hari pisang ada di pasar, di tukang buah, bahkan tukang sayur yang lewat depan rumah pun ada.

Rasanya yang enak dan harganya yang relatif murah membuat pisang jadi buah favorit banyak orang. Buah ini juga ada banyak variannya, dengan rasa manis dan legit yang bervariasi dari satu jenis ke jenis lainnya, membuatnya mampu memenuhi selera berbagai lapisan.

Ada pisang yang cocoknya dimakan langsung, ada pula yang enak setelah diolah terlebih dulu. Jenis olahan pisang pun sangat beragam, dari yang secara sederhana seperti dikukus, dibakar atau digoreng, atau yang agak rumit seperti dibuat kolak, sale, atau bahkan keik, bolu dan puding.

Hal inilah yang membuat Talubi Bogor melirik pisang sebagai bahan utama produk mereka. Sudah ada beberapa yang di-release ke pasaran dan semuanya laris manis karena diminati pelanggan. Produk terbaru mereka yang berbahan dasar pisang, dirilis di bulan Maret 2018 adalah Pillsbury Banana Cake.

Setelah sukses dengan New York Style Banana Cheese Cake, Talubi Bogor mempersembahkan Pillsbury Banana Cake dengan tagline Lebih Enak dari Keik Banana.
 
Aku senang sekali berkesempatan untuk mencicipi keempat varian rasanya:

Pillsbury Banana Cake Strawberry Keju

Pillsbury Banana Cake Strawberry Keju

Pillsbury Banana Cake Choco Oreo

Pillsbury Banana Cake Choco Oreo

Pillsbury Banana Cake Choco Cheese

Pillsbury Banana Cake Choco Cheese

Pillsbury Banana Cake Pandan Keju Choco-Mint

Pillsbury Banana Cake Pandan Keju Choco-Mint
Aku paling suka yang rasa pandan keju choco-mint, karena rasa banana cake-nya unik berpadu dengan aroma pandan. Rasa choco-mint nya juga membuat keik ini terasa lebih berbeda. Semua keik ini tidak berbahan pengawet yaa, jadi hanya bertahan 4 hari di luar kulkas tapi bisa lebih lama di dalam kulkas.

Pillsbury Banana Cake ini dibanderol dengan harga Rp25.000,00 per kotaknya. Sungguh cukup terjangkau untuk keik dengan ukuran dan rasa seperti ini.

Cukup datang ke outlet-outlet Talubi Bogor di bawah ini dan kalian dapat membawa pulang keik-nya untuk dinikmati sendiri atau untuk oleh-oleh:
Jl. Padjajaran 20M, Bogor
Jl. Sholeh Iskandar 18B, Bogor
Jl. Raya Gadong Sebelah Vimala Hills, Puncak, Bogor

Produk ini juga bisa dikirim via JNE YES, Grab atau Gojek. Untuk mengecek ongkos kirim dan bertanya-tanya dulu sebelum memesan, hubungi saja nomor di bawah ini:
WA : 08884829626
Line : @bikabogor

Pillsbury Banana Cake juga sudah tersedia di toko-toko online seperti Tokopedia, Bukalapak dan Shopee.

Jadi kalau kalian suka pisang, kalian juga pasti bakalan suka dengan Pillsburry Banana Cake, soalnya rasanya pisang banget sih! :)

Tuesday, April 3, 2018

Tampil Cantik dengan Model Baju Tunik



Tampil Cantik dengan Baju Model Tunik -- Apa sih model baju yang paling banyak menghuni lemari pakaian kalian, Teman-teman? Apakah tergantung pada jenis pekerjaan, mode yang sedang heitss saat ini, atau simply berdasarkan kenyamanan kalian dalam mengenakannya? 

Untuk kalian para wanita kantoran, mungkin lemari pakaiannya lebih banyak berisi pakaian kerja formal dan semi formal, terutama bagi yang tidak mengenakan seragam ke kantor. Apalagi jika kalian sangat mobile dan banyak bertemu klien di luar kantor atau sering melakukan dinas luar, memiliki berbagai baju dengan beragam model bisa jadi 'wajib' hukumnya ya? Masa sih, bertemu klien pakai baju yang itu-itu lagi ^^ Kalian harus tampil smart, chic and pretty definitely!

Wednesday, March 21, 2018

Tentang Belajar Menulis : #3 Baca Buku!


Tentang Belajar Menulis: #3 Baca Buku! --  Lho, kita kan mau belajar menulis? Kok malah disuruh baca buku?

Untuk tantangan TOM minggu kedua, Teh Rena meminta kami untuk mencari buku favorit karena kita akan membuat satu tulisan per harinya berdasarkan buku-buku favorit itu. Kalau tidak punya bukunya, bolehlah buku-buku yang kita ingat pernah baca dulu. Kenapa harus buku favorit, ya untuk memudahkan saja, karena biasanya kalau kita suka suatu buku, kita mudah mengingat-ingat isinya.

Maksud dari latihan ini adalah untuk belajar menulis menggunakan referensi, agar tulisan kita lebih berisi dan memiliki dasar pemikiran. Hal ini terutama penting sekali jika kita akan menulis tulisan non-fiksi yang perlu data pendukung atau hasil penelitian.

#1 Judul: Apalah Artinya Nama
Buku sumber inspirasi: Rump, the true story of Rumpelstiltskin

Apalah artinya nama. Bukankah bunga mawar akan tetap indah dan harum, meski namanya bukan mawar? Seseorang dari antah berantah, akan asing dengan nama mawar, yang akan dia lihat adalah tampilan luar dan harumnya kepribadian diri. Maka nama tidaklah penting baginya. Cocor bebek adalah tanaman yang sangat berguna. Banyak bermanfaat untuk kesehatan dan indah pula dipandang mata. Tapi, jika tinggal tersedia dua saja pilihan nama di dunia ini untuk anakmu, nama mana yang akan kaupilih? Mawar, atau cocor bebek? Pilihan yang sulit kah?

#2 Judul: Membaca ulang cerita anak 'Peter Pan'
Buku sumber inspirasi: Dongeng Klasik Sepanjang Masa 'Peter Pan'

Peter Pan berkisah tentang anak yang bisa terbang yang berpetualang dengan Tinkerbell, Wendy dan dua adiknya di negeri antah berantah Neverland melawan para bajak laut. Dulu aku memandang ini sebagai kisah anak-anak belaka. Sekarang sebagai orangtua, aku merasa ada sesuatu yang lain. Diceritakan bahwa orangtua Wendy dan kedua adiknya melihat mereka terbang di tengah malam dibawa oleh Peter Pan. Tidakkah perasaan orangtua itu hancur melihat anak-anaknya pergi meninggalkan mereka?

Lalu tentang rasa iri Tinkerbell yang membuat anak-anak yang hilang memanah Wendy. Hmmm... rasa iri yang sangat besar ya. Apakah rasa iri ini sedemikian wajar dirasakan sehingga dapat membuat Tinkerbell membuat 'plot' seperti itu?

#3 Judul: Never Ending Momwar
Buku : Mommylicious

'Tidak ada istilah ASI yang ngga cukup. Makanya Allah perintahkan kita untuk menyusui sampai dua tahun. Kitanya saja yang harus berusaha lebih keras," ujar seorang ibu kepada Mama Rina. Rina adalah pengarang buku Mommylicious, dia juga teman saya. 
Ah, apakah karena teman, jadi saya lebih bisa memahami perasaannya. Saja juga merasa marah saat membaca ini. Saya merasakan pedih dan sakit hati Rina. Ibu itu tidak tahu perjuangan Rina. Aku, mampu memberi ASI ekslusif untuk anak-anakku, aku mampu menyusui mereka hingga dua tahun. Tapi aku tak akan 'sembarang' bicara demi ego pribadi walau atas ketidaktahuan. Think before you speak!

#4 Judul: Kemana Takdir kan Membawamu?
Buku: Petualangan Dannie si Benih Kecil

Dannie di benih dandelion kecil terbang dibawa angin. Petualangan yang sangat seru! pikirnya. Tidak ada rasa takut meski Awan berkata, bahwa mungkin saja dia akan jatuh di tanah yang tandus dan mati. Di hatinya terselip doa atas pikiran yang positif, 'Semoga aku jatuh di tanah yang subur'. Semesta mendukung dan Dannie jatuh di padang yang subur dengan hujan yang cukup. Dannie tumbuh dewasa dan benih-benih kecil tumbuh darinya. 'Terbanglah anak-anakku, bersiaplah menghadapi takdirnu!' ucap Dannie!
Bagaimana denganku? Aku yang dibekali kaki, tangan dan akal, yang mampu melawan angin... siapkah menghadapi takdirku?

Seperti dilihat dari empat contoh tulisanku, aku mengambil tiga buku anak dan satu buku semi-parenting untuk bahan referensiku. Sebenarnya, koleksi bukuku tersebar di rumah orantua dan rumah kakak-kakakku, jadi pilihan buku di rumahku terbatas. Betewe, dari persentasenya, terlihat ya aku lebih suka cerita anak daripada genre cerita lainnya hehehe...

Tadi aku bilang, referensi penting untuk tulisan non-fiksi, lalu apakah tulisan fiksi tidak memerlukan referensi? Tentu saja perlu. Teh Rena mengatakan bahwa fiksi memerlukan referensi dan literatur pendukung untuk membuat cerita fiksi tidak kehilangan logikanya.

Referensi juga membuat tulisan kita lebih kaya. Lebih banyak membaca akan membuat tulisan kita lebih berisi. Kosa kata kita akan lebih bervariasi. Sudut pandang kita lebih luas. Hal ini secara langsung menyatakan bahwa kalau mau menulis, ya harus banyak membaca! Ini adalah sesuatu hal yang mutlak dalam dunia kepenulisan.

Pada praktiknya nanti, apalagi jika kita mau menulis novel dengan tingkat keruwetan yang tinggi, referensi tidak hanya terbatas pada buku saja. Kita bisa mengandalkan mesin pencari google, gmaps bahkan street view-nya untuk mendapatkan bayangan serealistis mungkin tentang situasi atau latar tempat terjadinya cerita kita.

Ah ya, tantangan minggu kedua ini masih harus ditulis dalam batas waktu tiga menit saja, dan masih harus disetor paling telat jam 10.00 pagi. Di minggu kedua ini, sudah tidak ada lagi keluh kesah tentang betapa paginya kami harus menyetor tugas. Semua peserta insyaaAllah sudah terdobrak mental block-nya :)

Tuesday, March 20, 2018

Tentang Belajar Menulis: #2 Tiga Menit Menulis Spontan

Tentang Belajar Menulis: #2 Tiga Menit Menulis Spontan -- Di tulisanku yang pertama, aku sudah memperkenalkan metode tiga menit menulis spontan dari Teh Rena Puspa, untuk mendobrak mental block 'aku tidak bisa menulis'.

Di tulisan kedua ini, aku akan mencoba membahas sedikit lebih dalam tentang metode tiga menit menulis spontan ini.

Minggu pertama Training Online Menulis bersama Teh Rena Puspa dan Penerbit Ihsan Media diisi dengan empat hari tantangan untuk menyetorkan satu tulisan setiap harinya, yang hanya boleh ditulis dengan spontan selama tiga menit saja. Tidak ada peraturan lain yang ribet kok, hanya saja tulisan sudah harus masuk ke email penerbit paling telat jam 10.00 pagi. Hahaha... ini sudah bikin emak-emak agak ribut dan tawar menawar pun terjadilah. Ya maklumlah ya, kalau ngga nawar bukan emak-emak dong :D

Thursday, March 15, 2018

Tentang Belajar Menulis: #1 Meruntuhkan Mental Block


Tentang Belajar Menulis: #1 Meruntuhkan Mental Block -- Menjadi penulis sebenarnya bukan cita-citaku. Bukan cita-cita masa kecil, maksudku. Seperti anak-anak lain, aku dulu ingin jadi dokter, pilot atau astronaut.

Aku berhenti bercita-cita jadi dokter saat aku sadar, mungkin di SMP, bahwa aku takut darah dan takut menghadapi mayat. Padahal duluuu itu aku pengin jadi dokter forensik hahaha... begimane sih... Ya dokter forensik itu tampak keren di film dan novel detektif, dan peranannya penting dalam memecahkan misteri pembunuhan. Tapi mereka seringkali bekerja sendirian, hanya ditemani si mayat yang akan diobrak-abrik tubuhnya dan mayat-mayat lain dalam kotak-kotak penyimpanan di ruangan dingin itu. Bagaimana kalau mereka tiba-tiba hidup! Hiiii....

Aku juga berhenti berkeinginan jadi pilot dan astronaut saat gigiku mulai bolong hahaha... Lalu aku punya keinginan jadi duta besar, tapi hapalan IPS ku ngga banget deh wkwkwk... Saat SMP juga aku mulai menyadari kalau aku suka pelajaran Bahasa Inggris. Lalu aku ingin jadi tour guide.

Yah, ada suatu fase dalam hidupku saat aku 'terjerumus' dalam dunia kimia. Terjerumus itu kesannya tidak disengaja ya, dan saat sudah sadar seharusnya cepat-cepat dong naik menyelamatkan diri dari lubang nestapa. Tapi aku terjerumus cukup lama, sekitar 20 tahun hehehe... Menyesal? Tidak juga. Dari situ aku mendapatkan suami, keluargaku sekarang dan pekerjaan yang cukup membantu kehidupan kami selama kurang lebih 12 tahun.

Selama aku belajar di sekolah tingkat atas, kuliah dan bekerja, aku banyak mendapat kesempatan mengasah kemampuan bahasa Inggrisku secara non-formal. Secara sadar, aku mulai berpikir bahwa mungkin ada bidang lain di luar sana yang dapat menampung kemampuanku ini. Lalu aku mulai merambah dunia penerjemahan. Ternyata asyik juga, dan berbayar pula hehehe...

Berbarengan dengan perkenalanku dengan dunia alih bahasa, aku juga mulai ngeblog. Secara otomatis, dunia kepenulisan mulai mengisi hari-hariku. Katanya, kalau suka membaca biasanya suka menulis. Atau, kalau mau menulis harus suka membaca. Aku merasa punya modal dalam hal membaca, karena aku suka membaca dari kecil, meskipun sejak punya tiga anak aku sudah jarang bisa berbagi waktu dengan buku.

Menulis itu gampang. Hanya tinggal duduk dan mengetik. Iya kah?

Ternyata tidak seperti itu urusannya denganku. Seringkali aku merasa kesulitan. Apa saja sih hambatanku dalam menulis?

Dua hal inilah yang menjadi hambatan terbesarku:
1. Tidak dapat ide.
2. Tidak ada waktu.

Masalahnya, benarkah kedua hal ini memang hambatan, atau hanya mental block saja? Alias sesuatu yang hanya ada di pikiran? Nah, saat aku mengikuti kelas menulis daring Training Online Menulis bersama Teh Rena Puspa dan Penerbit Ihsan Media, aku diajarkan untuk mendobrak mental block ini. Bagaimana caranya?

Caranya unik dan asyik! Selama satu minggu, 4 hari tepatnya, kami -- aku dan 49 teman lainnya -- diwajibkan menyetor satu tulisan per hari, yang hanya boleh ditulis selama tiga menit saja. Tulisan harus spontan, tentang apa saja yang terlintas di kepala. Tidak usah memikirkan tata bahasa, typo atau logika dulu, yang penting nulis!

Sounds unbelievable? At first it was! Apa coba yang bisa ditulis selama 3 menit? Tapi setelah kucoba, guess what? Ternyata ada baaannyaaaakkk sekali ide di kepala yang dapat dituangkan, sehingga rasanya tiga menit itu kurang!

Kalian ngga percaya? Aku kasih contoh ya. Misalnya saja nih, kalau kalian adalah emak-emak macam aku, coba deh jalan ke dapur. Lihat kompor, pikirkan apa yang kalian lakukan dengan kompor itu pagi ini? Masak apa tadi? Apa ada insiden atau kejadian khusus hari ini dengan kompor itu? Nah, itu saja sudah bisa jadi satu paragraf lho. Ah, cuma satu paragraf... Eitss! Jangan remehkan satu paragraf ya, karena satu novel itu diawali oleh satu paragraf dulu, bahkan mungkin satu kata saja!

Ide itu ada di sekitar kita. Bertebaran di mana-mana, jika saja kita mau meluangkan waktu sejenak untuk membuka pikiran dan membiarkannya masuk.

Latihan menulis spontan selama tiga menit setiap hari juga menyadarkanku tentang betapa berharganya waktu yang selama ini kuanggap tidak ada. Ya, sebagai ibu dengan bayi berusia 21 bulan, aku sering beralasan bahwa waktuku habis untuk menemani si kecil. Padahal, waktu luangku sangat banyak! Sebagai contoh saja, dulu saat Defai tidur, aku sering menghabiskan waktu dengan browsing ngga jelas dan lihat-lihat IG lucu tanpa tujuan. Niat awal sih refreshing, eh bablas terus sampai Defai terbangun lagi. Padahal jika dalam waktu tiga menit saja aku sudah bisa menulis satu paragraf, coba hitung berapa banyak yang bisa aku hasilkan jika aku mau fokus menulis selama 30 menit saja. Dan waktu luangku setiap harinya ya pasti lebih dari 30 menit! Dududuhh... berapa banyak waktu luang yang sudah kubuang sia-sia selama ini...

Teh Rena juga memberikan masukan bahwa waktu terbaik untuk menulis adalah di dini hari sebelum masuk waktu subuh. Ini masuk akal, karena saat itu otak masih segar, belum ada distraksi -- asal saja Defai belum ikutan bangun juga hehehe...

Aku sih fleksibel dalam soal waktu, asal tidak mengganggu waktuku bersama Defai saat dia terbangun. InsyaaAllah aku sudah membuat komitmen untuk sebisa mungkin tidak berada di depan laptop dan handphone saat bersama Defai. Lagipula, Defai tidak mengizinkan. Dia memperbolehkanku masak di dapur, atau lama di depan mesin cuci atau ke halaman untuk menjemur baju, tapi langsung rewel begitu aku duduk di depan laptop. Tanganku langsung ditarik-tarik. Defai tidak mau diduakan dengan gadget, Buuunn! ^^

Nah, ini adalah empat tulisanku selama empat hari tantangan tiga menit menulis spontan:

Tulisan 1:

Tangannya memeluk Kiara erat. Masih terasa betapa napas Kiara terengah sisa tangisnya tadi, tapi perlahan mulai bertambah tenang. Ani masih mendekap erat. Pikirannya melayang tak keruan. Ia jatuh terduduk. Separuh tak menyangka bahwa dirinya mampu berbuat seperti tadi. Perlahan dekapannya meregang. Diletakkannya putri yang katanya, kesayangannya itu, perlahan di buaian. Perlahan sekali. Seperti meletakkan berlian pusaka keluarga. 

Tulisan 2:

Tanganku menyingkap tirai jendela. Malam begitu gelap, birunya seperti batu safir. Kaca jendela terasa dingin, kontras dengan pengapnya hatiku. Aku mendorong bingkai jendela dan semilir angin malam menggelitik menggodaku untuk membuka jendela lebih lebar lagi. Jangan buka jendela malam-malam, kata ibuku, angin malam jahat. Tapi mana mungkin angin malam sepoi-sepoi ini bisa jahat. Semerbak bau tanah basah menyergap hidungku.

Tulisan 3:

Judul: A day in a life of a translator mom

Tangan-tangan kecilnya menjulur ingin mengetuk-ngetuk keyboard juga. Pikiranku berkejaran menerjemahkan kata-kata di layar, sementara bibir bersenandung menyanyikan lagu untuk menenangkannya. Aku pasti bisa bekerja lebih cepat dengan dua tangan, tapi tangan kiriku sudah cukup kaku mendekapnya selama satu jam ini. Hhhh... dia sedang sedikit demam dan ingin selalu kugendong, sementara deadline di depan mata. Mom... is a multitasking job, no kidding! 

Tulisan 4:

Judul: Anak

Mengapa mereka melakukannya begitu rupa? Mengapa mereka mau melakukannya, berkorban waktu, tenaga, uang dan emosi untuk mendapatkan anak? Sebagian bahkan menempuh cara yang tidak masuk akal. Sebagian mengorbankan pernikahan mereka. Apakah anak sedemikian berharga, lebih berharga dari rasa cinta pada keluarga besar, kepada pasangan? Apakah anak sesuatu yang absolut? Anak... sesuatu yang tidak diketahui pasti masa depannya, diperjuangkan keberadaannya dengan mengorbankan segalanya...


Tulisanku selanjutnya tentang belajar menulis, di blogpost berikutnya yaaa...




Monday, March 12, 2018

Segarnya Pertemanan Asinan Blogger, Bangkitkan Potensi Diri


Segarnya Pertemanan Asinan Blogger, Bangkitkan Potensi Diri -- Komunitas, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di dalamnya.

Kalau aku modif sedikit, menurutku komunitas adalah sekelompok orang yang berkumpul bersama secara sadar dan sepakat untuk saling memberi dan mendapat manfaat dari kebersamaan mereka, berdasarkan kesamaan ide, minat atau hal lainnya antar sesama anggota komunitas.

Iya harus sadar dan sepakat, karena kalau tidak maka rasa nyaman berada dalam komunitas tersebut tidak akan ada. Yang terasa hanya keterpaksaan. Dan apa gunanya komunitas? Apa gunanya berkumpul bersama? Untuk memberi dan mendapat manfaat. Lho? Kok asas manfaat banget sih? Tidak apa-apa... karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya, apalagi kalau bisa sampai memberi manfaat bagi lingkungan yang lebih luas. Itu hebat sekali. Jadi asas manfaat itu tidak apa-apa, asal kita juga memberi, bukan maunya hanya menerima saja. 

Friday, March 9, 2018

Yummy and Crunchy New York Style Premium Banana Cheese Cake


Selalu ada yang baru dari Bika Talubi. Kali ini, toko pusat oleh-oleh Bogor ini menelurkan produk premium yaitu New York Style PREMIUM Banana Cheese Cake.

Mengikuti kesuksesan pendahulunya yaitu New York Style Crunchy Banana Cheese Cake yang unik karena berbentuk pisang dan berlapis pastry crunchy di luarnya, di bulan Februari 2018 Bika Talubi meluncurkan versi premiumnya yang lebih besar dan lebih nikmat.

Masih menggunakan pisang asli sebagai bahan bakunya, New York Style Premium Banana Cheese Cake hadir dengan bentuk segitiga yang cantik. Ukurannya yang relatif besar membuatnya cocok jadi hantaran atau dinikmati bersama keluarga.


Thursday, March 8, 2018

Berbagi Uri-cran Berbagi Solusi Alami Atasi Anyang-anyangan


Berbagi Uri-cran, Berbagi Solusi Alami Atasi Anyang-anyangan -- Semua yang pernah merasakan sakit saat buang air kecil pasti sepakat bahwa ini adalah sakit yang sangat mengganggu. Jadi saat kakak perempuanku mengeluhkan sakit ini, ditambah dengan merasa ingin buang air kecil tapi tidak terasa tuntas, aku tahu dia sedang mengalami anyang-anyangan dan langsung memberinya Uri-cran.

Eh, apa sih anyang-anyangan itu? Dan apa hubungannya dengan Uri-cran?

Tuesday, March 6, 2018

Penantian


20.03

Sang suami menelpon istrinya. Suaranya terdengar tak biasa. Kabar yang dibawanya memang tidak menggembirakan. Mobil mogok. Mesin sudah diperiksa, tapi kendaraan warisan itu tak juga mau bergerak. Mungkin memang sudah uzur. Tapi janganlah merajuk di waktu ini. Jangan di jalan ini. 

Di ujung lain telepon, tak urung sang istri ikut merasa risau. Malam sudah pasti gelap. Di mana suamiku bilang tadi? Ah, jalanan itu kan sepi sekali! Selepas kompleks perumahan itu, ada beberapa kilometer yang sisi kiri dan kanannya hanya pepohonan besar dan ilalang merapat, sebelum tiba kembali ke jalanan ramai. Tepat di tengah sepi itulah suaminya sekarang. Sang istri menengok ke jendela. Hujan masih merinai, gerimis seharusnya syahdu. Tapi tak terasa seperti itu kali ini.