Sunday, May 20, 2018

Cara Mengatasi Rasa Iri dan Dengki

Cara Mengatasi Rasa Iri dan Dengki -- Melihat orang lain senang dan kita merasa susah hati? Melihat orang lain susah dan kita merasa senang hati? Duh Say, itu namanya iri hati nan dengki :(

Berdasarkan KBBI, iri berarti kurang senang melihat kelebihan orang lain (beruntung dan sebagainya); cemburu; sirik; dengki.

Sedangkan dengki berarti menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena iri yang amat sangat kepada keberuntungan orang lain.

Hampir sebelas dua belas ya? Tapi dengki berada di tingkatan yang lebih tinggi karena ada perasaan marah di dalamnya.

Umar bin Khaththab ra berkata, "Cukup sebagai bukti si pendengki terhadapmu manakala ia merasa gundah di saat kamu bahagia."

Menurut Ibnu Taimiyah, "Iri (hasad) adalah sekadar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat."
Seorang teman memenangi lomba yang kita ikuti juga, dan kita iri dengan kemenangannya. Kok bisa sih dia menang? Jangan-jangan gara-gara dia dekat dengan jurinya, atau dia melakukan suap, karena hasil karyanya ngga bagus-bagus amat, sih. Punyaku lebih bagus dari dia.

Seorang pedagang iri pada pemilik kios sebelah yang lebih banyak dikunjungi pembeli. Dia menggerutu dalam hati: Sialan! padahal tokoku lebih lengkap dan lebih bagus, kenapa orang-orang malah berkunjung ke tokonya. Jangan-jangan dia pakai ilmu pengasihan. Jangan salah ya, aku juga bisa pakai ilmu yang lebih tinggi.

Seorang pendengki biasanya mendengki orang yang satu profesi dengannya. Kenapa? Tentu karena si pendengki merasa dia juga mampu, dia pun seharusnya bisa mendapatkan kebaikan yang diperoleh orang yang didengkinya. Seorang pedagang mie akan mendengki pada pedagang mie di kios seberangnya. Seorang penjahit iri pada penjahit di toko sebelah. Sangat jarang terjadi seorang pedagang iri dengki pada seorang atlet, atau seorang ilmuwan iri dengki pada penyelam.

Apa yang akan didapatkan seseorang dari perasaan iri dan dengki dalam hati? Tidak ada! Dia hanya akan mendapatkan keburukan bagi dirinya sendiri. Iri dengki yang tidak segera diatasi perlahan tapi pasti akan menggerogoti hati dan pikiran, menumbuhsuburkan beragam perasaan yang sangat mungkin tidak berdasar sama sekali. Iri dengki bahkan sangat mungkin bisa menimbulkan kesusahan bagi orang lain juga, terutama jika iri dengki ini diikuti oleh perkataan, gunjingan atau tindakan.

Kenapa kita merasa hasad, iri dan dengki pada kebaikan yang diterima oleh orang lain? Karena kita sebagai manusia memiliki hati, dan hati sangat mungkin berpenyakit. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

Sesungguhnya hasad adalah di antara penyakit hati. Inilah penyakit keumuman manusia. Tidak ada yang bisa lepas darinya kecuali sedikit sekali. Oleh karena itu ada yang mengatakan, "Setiap jasad tidaklah bisa lepas dari yang namanya hasad (iri). Namun orang yang berpenyakit (hati) akan menampakkannnya. Sedangkan orang yang mulia (hatinya) akan menyembunyikannya."

Tapi setiap penyakit ada obatnya. Demikian juga dengan penyakit hati bernama hasad.

Bagaimana cara mengobati penyakit hati hasad ini? 
  • Kuatkan iman dan yakin pada takdir Allah. Allah akan memberikan yang terbaik pada hambaNya, sesuai dengan usaha yang dilakukan hambaNya tersebut. Jika rekan kita mendapatkan kebaikan, bisa jadi memang dia berusaha lebih kuat, dia lebih banyak belajar dan lebih tekun dibanding kita. Ingat pula bahwa rezeki dari Allah tidak akan pernah tertukar. 
  • Ingatlah bahwa akibat hasad akan terasa di dunia dan di akhirat. Di dunia, seorang pendengki akan merasa sedih, tertekan, curiga yang berkelanjutan. Di akhirat, orang yang dihasad (didengki) akan mendapatkan manfaat dari orang yang mendengkinya. Keburukan orang yang didengki akan beralih ke pendengkinya. Maka sungguh merugi orang-orang yang mendengki. 
  • Belajar untuk lebih pintar bersyukur. Selalu bersyukurlah dengan apa yang ada pada diri kita, walaupun menurut kita masih sedikit. 
          Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuau yang banyak."(HR. Ahmad 4/278). 
  • Dalam urusan dunia, perbanyak memandang ke bawah. Jika kita mulai merasa iri melihat tetangga yang lebih kaya, lihatlah ke sekitar kita lebih luas lagi. Ada banyak orang lain yang keadaan ekonominya lebih sulit dari kita. Jika kita merasa sebagai orang yang paling menderita sedunia karena sakit yang kita derita, bisa jadi ada banyak orang di luar sana yang kesehatannya jauh lebih buruk.
Rasulullah saw bersabda, "Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang ada di atasmu. Dengan demikian, hal itu tidak akan membuatmu meremehkan nikmat Allah padamu." (HR. Muslim no. 2963). 
  • Doakan orang lain yang mendapat kenikmatan dalam kebaikan, karena kita akan mendapatkan yang semisalnya. Apakah ini mudah? Oh, sangat berat, Teman ... 
Rasulullah saw bersabda, "Doa seorang muslim kepada saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabul). Di sisinya ada malaikat (yang bertugas mengaminkan doanya kepada saudaranya). Ketika dia berdoa kebaikan kepada saudaranya, malaikat tersebut berkata: Amin, engkau akan mendapatkan yang semisal dengannya." (HR. Muslim no. 2733). 

MasyaaAllah ... tulisan ini aku buat sebagai pengingat diri, saat aku merasa di atas awan, memandang rendah pada yang lainnya, lalu tiba-tiba awan semu yang aku buat atas penilaian diri sendiri itu hilang dan menghempaskan aku ke bumi, menjadi lebih rendah dari orang-orang yang tadinya kupandang rendah.

Bukannya introspeksi, aku malah merasa iri pada orang-orang lain yang jelas-jelas mendapat penilaian lebih baik secara obyektif. Untungnya, aku masih bisa menyimpan di dalam hati saja perasaan iri ini, dan tidak kuucapkan atau kuperjelas dalam tindakan. Tapi tetap saja, hati ini terasa resah, tidak tenang.

Menilai tinggi diri sendiri, adalah salah satu sifat buruk yang masih ada pada diriku ini. Bersikap rendah hati dan mau menerima kekalahan, masih menjadi pe-er terbesar bagiku.





Referensi:

1) https://kbbi.kemendikbud.go.id
2) https://rumaysho.com/2011-akibat-dengki-menuai-petaka-pada-diri-sendiri.html
3) https://rumaysho.com/1021-mengapa-hati-ini-masih-merasa-iri.html
4) https://rumaysho.com/1420-hasad-penyakit-hati-yang-menjangkiti-setiap-insan.html



No comments:

Post a Comment