Morinaga Chil Kid Soya, #BekalPrestasi untuk Jadi Juara di Hati Bunda -- Dini, sepupuku tampak gelisah. Dia berkali-kali mengusap pipi dan mengintip perut Sita, anaknya yang baru berusia 2 tahun yang tertidur di pangkuannya. Aku yang duduk di sebelahnya, jadi penasaran. Saat berikutnya Dini mengangkat baju anaknya, aku mendengar dia menghela napas khawatir.
"Kenapa, Din?" tanyaku sedikit kepo. Aku sebenarnya baru bertemu dengannya. Kami adalah keluarga jauh yang benar-benar jauh hihi ... jauh secara hubungan darah dan domisili. Kami bertemu saat silaturahim Idul Fitri, awal bulan Juni kemarin.
"Ini Mbak Astrid, pipi dan perut anakku merah-merah," ujar Dini. Anak itu menggeliat, tetapi aku masih dapat melihat sekilas bercak-bercak merah saat sepupuku itu mengangkat baju anaknya.
"Aduduh ...," seruku pelan. "Kenapa itu?"
"Kenapa, Din?" tanyaku sedikit kepo. Aku sebenarnya baru bertemu dengannya. Kami adalah keluarga jauh yang benar-benar jauh hihi ... jauh secara hubungan darah dan domisili. Kami bertemu saat silaturahim Idul Fitri, awal bulan Juni kemarin.
"Ini Mbak Astrid, pipi dan perut anakku merah-merah," ujar Dini. Anak itu menggeliat, tetapi aku masih dapat melihat sekilas bercak-bercak merah saat sepupuku itu mengangkat baju anaknya.
"Aduduh ...," seruku pelan. "Kenapa itu?"