Saturday, April 29, 2017

Mengintip Situ Ciburuy, Riwayatmu Kini


Situ Ciburuy Bandung (sumber: infobdg.com)

Long weekend di depan mata, lhoo... Saatnya liburan^^ Apakah teman-teman bosan dengan wisata pegunungan dan ingin mengunjungi tempat berbeda seperti danau? Situ Ciburuy yang terletak di kabupaten Bandung Barat, Padalarang, bisa menjadi pilihan tepat dan murah meriah untuk jalan-jalan.

Danau ini merupakan peninggalan Prabu Siliwangi, dan diwariskan kepada anaknya Prabu Kian Santang. Di zamannya, danau ini menjadi arena pertarungan para jawara di pulau Jawa. Namun yang tersisa saat ini situ Ciburuy menjadi salah satu destinasi wisata di area Bandung Barat.

Bagi teman-teman wisatawan dari Bandung dan Jakarta yang melewati jalan tol Cipularang, tinggal keluar dari gerbang tol Padalarang, lalu menuju ke lokasi sekitar 1 kilometer dari pintu tol.

Danau ini terbentuk dari dua buah sungai kecil, yang kemudian ujungnya bertemu di sebuah desa bernama Ciburuy. Tempat pertemuan dua sungai kecil ini, di tahun 1918 dibendung warga untuk pengairan sawah di desa. Ternyata bendungan ini tidak cukup untuk menahan banyaknya air, sehingga area ini tergenang seluas 15 hektar.

Itulah sedikit cerita sejarah terbentuknya Situ Ciburuy ini, yang lokasinya tak jauh dari jalan Raya Tagog Padalarang. Dahulu danau ini menjadi tempat hiburan yang ramai dikunjungi orang.

Dari berbagai dokumentasi yang ada, tempat ini menjadi tempat nongkrong dan hiburan bagi warga sekitar saat itu. Banyak yang sekadar menggunakan ‘getek’ atau perahu batang bambu mengelilingi danau.

Sebaliknya saat ini, seiring dengan banyaknya tempat hiburan, danau ini tidak seramai di masa lampau tentunya. Teman-teman bisa menikmati suasana santai sembari menyewa perahu berbayar atau sepeda air mulai Rp25 ribu hingga Rp50 ribu. Tujuannya adalah menuju pulau kecil di tengah danau dan makan siang di sana.

Jika tidak, teman-teman pun masih bisa menikmati sore yang tenang di warung lesehan yang banyak ditemukan di tepi danau, sambil minum kelapa muda dan sajian masakan khas Sunda.

Sambil bersantai, teman-teman bisa berfoto selfie di tepi danau. Barangkali kalian melihat satu dua orang sedang memancing ikan di tepi danau? Danau ini juga menyimpan mitos yang cukup layak diulik. Bila kalian mengunjungi danau ini, dan menyaksikan ketenangannya seolah tak terlintas mitos tersebut.

Kalian mungkin pernah mendengar tentang mitos keberadaan ikan raksasa, serta sulitnya memancing ikan di danau ini. Menurut mitos, konon ikan di Situ Ciburuy ini tidak mudah ditangkap, baik dipancing maupun dijala kecuali yang memancing adalah warga asli Desa Ciburuy, cukup unik bukan?

Mitos lain adalah sepasang kekasih sebaiknya jangan mengunjungi danau ini, terutama di hari Jumat dan Sabtu. Ini bila ingin hubungan mereka tetap langgeng. Lalu mitos lain adalah terkadang muncul pusaran air di tengah-tengah danau tersebut, namun kapan munculnya tidak ada yang tahu.

Nah, terlepas dari mitos-mitos tersebut, jangan ragu untuk mengunjungi danau ini bila ingin menikmati keindahan danau. Teman-teman juga bebas duduk-duduk di tepi danau, karena tidak dipungut biaya masuk.

Bila kalian tertarik untuk mengunjungi tempat ini, segera booking hotel murah di Bandung melalui Airy Rooms yang memiliki jaringan hotel terbesar di Indonesia. Fasilitas yang diberikan lengkap mulai kamar ber-AC, perlengkapan mandi, air panas, hingga air minum gratis.


Untuk sarana hiburan, teman-teman bisa menikmati TV layar datar serta WiFi gratis. Teman-teman juga bisa booking dengan mudah melalui website resmi Airy Rooms, aplikasi Android dan iOS.  Selamat berlibur dan berekreasi!

Wednesday, April 26, 2017

Gejala dan Cara Mengatasi Ruam Popok


Selamat datang musim panas, eh... musim kemarau! Walaupun di Bogor masih sering hujan sore-sore, tetapi kalau siang panasnya lumayan puolll... Yah, jemur baju jam 8 pagi, jam 1 siang udah bisa diangkat lah. Malam-malam di Bogor juga sudah mulai gerah nih...

Buat ibu yang punya bayi, setiap musim ada keuntungannya, dalam kaitannya dengan adanya bayi ya. Musim hujan itu cuaca adem, bayi ngga rewel kegerahan tetapi pipisnya banyak, hehe. Buat yang masih pakai mesin cuci dua tabung macam aku ini, yang hasil pengeringnya masih lembab, jemuran bisa jadi numpuk banget di musim hujan. Disposable diaper alias popok sekali pakai jadi penolong banget lah buat aku di musim hujan.

Saturday, April 15, 2017

Bersama Milna, Mengawal Momen Tumbuh Kembang si Kecil



Menjadi ibu adalah suatu berkah. Cantiknya bayi kecil Defai yang ditaruh di dada selepas keluar dari rahim, tubuh hangatnya menggetarkan hati, membuatku bertekad untuk memberinya ASI eksklusif selama enam bulan penuh. Aku berhasil. Kukira dulu, itu adalah suatu pencapaian besar. Ya, memang hebat, tetapi masih jauh dari selesai. Usia enam bulan adalah saatnya Defai memulai MPASI-nya.

"Setelah si Kecil memasuki usia 6 bulan, ASI saja sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan energi untuk proses tumbuh kembangnya, kekurangan energi harus dipasok dari makanan tambahan selain ASI. Data RISKESDAS 2010 juga menunjukkan bahwa terjadinya growth faltering ataupun peningkatan prevelensi stunting (kurus) dan wasting (pendek) lebih banyak terjadi setelah anak berusia 6 bulan yaitu usia di mana mereka harus mendapatkan MPASI. Jadi MPASI yang memadai perlu diberikan pada anak saat berusia 6 bulan sampai 2 tahun untuk mencukupi kebutuhan energi selain dari ASI. Pentingnya pemberian MPASI jangka pendek adalah untuk memenuhi kebutuhan energi, sedangkan pentingnya pemberian MPASI jangka panjang adalah untuk memastikan bahwa dengan pemberian MPASI yang tepat maka tumbuh kembang anak akan terjaga sebagaimana seharusnya," --- Dr. Endang Dewi Lestari, MPH, SpA(K), Spesialis Anak, Pakar Gizi dan Penyakit Metabolik.