"Katanya ada hantu di hutan di atas tebing."
Aku mengerutkan kening. "Kata siapa?"
"Kata yang punya rumah dekat tebing. Suka kayak ada yang lewat di sela-sela pohonnya kalau malam. Terus ada juga suara-suara aneh gitu," jelas anakku dengan kening berkerut.
Aku tersenyum, lalu kembali ke serious-mode saat anakku cemberut.
"Bunda percaya, hutan itu memang ada penjaganya," ucapku sambil mengangguk-angguk.
Anakku menatapku tak percaya.
"Beneran! Kamu tahu enggak, kenapa hutan itu perlu dijaga?" tanyaku sambil mengangkat-angkat alis.
"Ah, Bunda mah bercanda aja!" gerutu anakku kesal.
Aku kembali tersenyum, merangkulnya lalu mulai bercerita tentang para penjaga hutan.