Sunday, November 19, 2017

Mengajarkan Bahasa Inggris kepada Anak di Rumah


Mengajarkan bahasa Inggris kepada anak di rumah - Jadi ibu irit bin hemat itu ada banyak caranya. Salah satunya adalah dengan mengajarkan sendiri bahasa Inggris kepada anak di rumah. Kenapa bisa hemat? Ya iyalah... jadi bisa menghemat uang les kan? Les bahasa itu sekarang berjute-jute lho... apalagi kalau masuknya dari prebasic... duhh! Belajar di rumah kan jelas free of charge. Ada bonus lagi, yaitu bebas ongkir eh... ongkos jalan ke tempat les, bebas kehujanan, free access to the refrigerator (kaya kulkas isinya banyak aja...) gampang kalau mau ke kamar mandi, tersedia bantal dan guling, jam belajar bebasss setiap saat mau kapan aja terserah tutornya (asal Defai udah bobo atau lagi anteng).

Kenapa sih juga harus sampai les? Emang ngga cukup dengan belajar di sekolah?
Emmm... emaknya yang selalu dapat 9 di raport sekolah dari SMP sampai kuliah ini aja masih perlu les lho untuk bisa 'cuma' sampe kaya gini. To be honest, school time is not enough. Itu kalau aku pengin anakku fluent ya. Ya.... minimal lancar lah menulis dan bicara bahasa Inggris.


Jujur aja, bahkan beberapa temanku yang juga ikut les, tidak meningkat secara signifikan kemampuan bahasa Inggrisnya. Apakah tergantung bakat masing-masing? Mungkin. Yang jelas, kita harus berusaha toh? Dan melatih anak-anakku belajar bahasa Inggris di rumah, adalah salah satu usahaku.

Di zaman global dan digital seperti sekarang ini, pentingnya kemampuan berbahasa Inggris bukan untuk dipertanyakan lagi. Hampir semua bidang pekerjaan mensyaratkan kemampuan untuk berbahasa Inggris baik pasif maupun aktif, dan diantara para pelamar dengan kemampuan yang sama yang  lebih fasih berbahasa Inggris akan mendapatkan kesempatan lebih untuk lolos seleksi. Bahkan, kupikir menguasai bahasa Inggris saja sudah ketinggalan zaman. Sekarang masanya untuk menguasai lebih dari satu bahasa asing.

Bagaimana aku mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anakku di rumah?

1. Mulai sedari dini
    Anak-anak adalah pembelajar ulung. Juga peniru ulung. Otaknya yang masih bersih mudah menyerap segala jenis ilmu, termasuk juga adalah ilmu bahasa. Masalah belajar anak mungkin ada pada orangtuanya, yang justru meragukan kemampuan anak. Menurut salah satu sumber, anak sudah dapat diajarkan bahasa asing sejak anak tersebut mampu diajak berkomunikasi secara verbal. Lihat saja anak-anak di Inggris, sejak bayi mereka sudah bisa bahasa Inggris kan? Hehehe...
Yang membuatku terkejut justru, bahwa menurut sumber tersebut, batas kemampuan anak untuk dapat berbicara bahasa asing secara fasih adalah hingga usia 12-13 tahun. Mungkin ini adalah golden age ya untuk belajar bahasa.
Apakah nantinya anak akan gamang untuk berbicara bahasa ibunya, alias bahasa Indonesia dalam hal ini? Ah tidak juga ternyata, karena anak mempunyai kemampuan otak untuk menguasai keterampilan berbahasa dengan cepat, untuk beragam bahasa.

2. Mulai saja berbicara 
    Aku pernah bertanya kepada kakakku yang sudah berhasil membuat kedua anaknya cas cis cus bicara bahasa Inggris, bagaimana caranya sampai mereka bisa ke tahap seperti itu? Jawabnya, ya mulai saja bicara bahasa Inggris di rumah. Karena belajar bahasa Inggris adalah belajar praktik. Bicara saja. Kakakku menerapkan percakapan bilingual di rumahnya, dia yang bagian bahasa Inggris dan suaminya yang bagian bahasa Indonesia. Dengan cara ini, perkembangan kemampuan kedua bahasa anak-anaknya berjalan beriringan.
Kakakku juga bilang, bicara saja tanpa memikirkan grammar dan tenses dulu. Biarkan saja jika salah, perbaiki sambil berjalannya waktu.

3. Konsisten
    Konsistensi adalah hal yang paling sulit dilakukan. Aku bertekad untuk berbicara bahasa Inggris di rumah setiap saat namun terus saja terlupa. Jadi bagaimana menyiasati kalau supaya ngga lupa terus? Salah satu caranya adalah dengan memasang plang besar yang bisa terbaca seisi rumah "English Speaking at Home!" Eh ya ngga perlu pakai tanda seru juga sih >< Itu cuma supaya lebih semangat aja ^^

4. Tumbuhkan kebiasaan
    Tujuan pertama belajar bahasa Inggris di rumah adalah agar anak terbiasa dulu untuk mendengar bahasa Inggris, lalu akan lebih baik jika mereka juga terbiasa berbicara bahasa Inggris. Dengan terbiasa mendengar percakapan bahasa Inggris dari Bundanya, diharapkan anak akan terbiasa mendengar cara bicara bahasa Inggris yang benar, lalu menirunya. Proses pembiasaan akan menghasilkan habit, yang jika terus dilakukan rutin setiap hari selama bertahun-tahun tanpa putus, akan tertanam di alam bawah sadar dan tidak akan terlupa.

5. Menyenangkan
    Cukuplah anak belajar serius di sekolah dan tempat mengaji. Di rumah ini, anak harus belajar dengan menyenangkan. Aku tidak akan pernah marah (ini sulit sekali lho!) dan tidak akan memaksakan target. Meski menyenangkan, bukan berarti belajar bahasa Inggris di rumah ini tanpa target. Targetku tercatat di buku khusus yaitu 10 kosa kata baru  dan sapaan-sapaan umum setiap hari selama satu bulan, lalu meningkat ke 20 kosakata dan kalimat-kalimat baru di bulan berikutnya, dan begitu seterusnya. Jika mereka tidak dapat memenuhi target hari ini, ya biar saja. Kami bisa ulang di hari berikutnya, no pressure needed. Aku juga tidak akan pernah menguji mereka.


6. Berikan penyemangat
    Anak-anak, bahkan orang dewasa pun, akan lebih bersemangat melakukan sesuatu jika ada hadiahnya di penghujung waktu. Sewaktu anak-anak sedang senang-senangnya main kartu Uno, aku beri tahu mereka bahwa jika kami konsisten berbicara bahasa Inggris selama sebulan penuh, maka di akhir bulan ayahnya akan membelikan kartu Uno. Anak-anak jadi lebih senang dan lebih mau berusaha untuk berbicara bahasa Inggris.

Ini adalah cara-caraku untuk mengajarkan bahasa Inggris di rumah. Aku masih terus belajar juga untuk mengajar, karena ternyata aku juga punya masalah. Mental block aku yang paing besar adalah bahwa aku tuh tidak bisa mengajar. Ini benar-benar harus diubah dengan lebih banyak membaca dan bersabar.

Oh ya, yang aku sadari juga setelah mulai mengajar bahasa Inggris di rumah adalah; ternyata koleksi kosa kataku juga masih terbatas banget hihihi... Aku masih sering lost in translation. Bingung. Jadi aku pun juga belajar lagi, buka-buka kamus lagi dan buka-buka Google Translate lagi.

Sekarang anak-anakku usianya 8 dan 10 tahun. Let see, how much will they improve in the next 2 years... 

Apa kamu punya pengalaman sama seperti aku? Atau punya keinginan yang sama, supaya anak bisa lancar berbahasa asing? Boleh dong berbagi di kolom komentar... aku masih butuh masukan nih ^^

3 comments:

  1. bahasa inggris sekrang ini dan apalagi dengan perkembangan jaman membuat bahasa inggris napaknya harus dipelajari karena itu penting

    ReplyDelete
  2. very nice article, here check this out, wondering if someday you will write some article about Indonesian Edditing And Profreading
    thanks

    ReplyDelete