Thursday, October 5, 2017

Tips menghilangkan rasa bosan, mudah teralihkan dan moody saat berkarya


Apa jika kamu suka dengan sesuatu, excited saat mulai mengerjakannya tapi cepat bosan, lalu meninggalkannya sebelum selesai?

Saat kamu bekerja, sering tiba-tiba teralihkan oleh sesuatu yang dirasa lebih menarik, lalu meningalkan pekerjaan yang tengah dilakukan?

Mood pagi hari sangat mempengaruhi suasana hati kamu hingga sepanjang hari? Atau mood sering berubah-ubah, kadang rajin kadang malas?

Jika jawaban untuk tiga pertanyaan di atas adalah 'ya', berarti kamu sama dong dengan aku :)


Aku suka sekali DIY (Do It Yourself), craft dan pekerjaan tangan. Aku juga pembosan, mudah teralihkan dan moody. Sejak kecil, aku memang teliti dalam mengerjakan pekerjaan tangan, dan selalu mendapat nilai bagus di pelajaran keterampilan. Hasil kerjaku selalu rapi dan bersih, ini diakui oleh guru dan teman-temanku. Aku juga memperhatikan detail, dan suka sekali hasil akhir yang sempurna.

Tapi itulah, perasaan cepat bosanku membuatku meninggalkan 'proyek besar' pekerjaan kristik ukuran sekitar 60x60cm (besarkah? untukku sih iya) yang kumulai di waktu SMA atau SMP ya... Kutaruh hasil setengah jadi beserta bahan-bahannya dalam satu kantong plastik lalu kusimpan untuk kulupakan. Pekerjaan jahit-menjahit? Ah, sudah pasti Mama yang akan meneruskannya setelah kuserahterimakan di tengah jalan.

Nah, sekarang aku adalah ibu rumah tangga dengan pekerjaan terjemahan yang sedang kosong, dan baby Defai yang sering tidur, membuatku sering berkunjung ke IG etsy dan DIY. Ah, lucu-lucu sekali hasil karya orang-orang itu. Kayanya aku juga bisa bikin deh kalo cuma begitu aja sih. Bagus juga untuk dipajang di rumah. Bikin ah.

Tetapi tiga sifatku di atas membuatku waspada. Aku sebenarnya tidak mau menumpuk barang setengah jadi di gudang. Melihatnya membuatku empet. Mataku jadi sepet.

Jadi bagaimana?

Setelah berkali-kali terjerembab dalam proyek-proyek besar tanpa akhir bahagia, aku berhasil menyimpulkan bahwa jika aku mau proyek-proyekku dapat diselesaikan sampai akhir, aku harus berubah dan :

  • memilih proyek-proyek kecil-kecil saja agar cepat selesai, sehingga tidak sempat terhalang rasa bosan di tengah jalan
  • mengerjakan proyek-proyek yang bahan-bahannya ada di rumah. Sebisa mungkin tidak perlu beli ke luar karena aku sulit keluar rumah saat ini
  • mengurangi sifat perfeksionisku. Kuakui, hasil akhir sempurna itu seringkali mengharuskanku untuk membongkar proyek yang hampir jadi, karena tiba-tiba saja terpikirkan cara lain yang tampaknya akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Memang hasilnya akan lebih baik, tapi ini akan menunda hasil dan memungkinkan untuk menimbulkan rasa bosan. Kini, jika hasil yang ini dirasa kurang baik, aku lebih memilih untuk menyelesaikannya saja dulu hingga akhir, daripada membongkarnya lagi dari awal. Simpan saja ide cemerlang tadi untuk proyek berikutnya.
Hiasan pintu ini, kukerjakan dalam dua hari. Kupilih proyek ini karena telah kuperkirakan bahwa waktu pengerjaannya tak akan lama, dan bahan-bahannya ada semua di rumah.

Bahan-bahannya adalah:
  • karton kardus yang cukup tebal
  • tali kasur yang dijalin kepang
  • spidol
  • kertas tisu
  • pinsil


Cara membuatnya:
  • aku memilih satu font yang kusuka di komputer
  • ku-edit di 'paint' hingga ukuran yang kuinginkan 
  • kusalin ulang ke kertas tisu dengan pinsil
  • kutulis ulang di atas karton 
  • kurapikan dengan spidol


Waktu dua hari yang kubutuhkan untuk proyek ini, itu pun tidak dua hari penuh. Hanya beberapa jam saja setiap harinya saat Defai dijaga oleh kakak-kakaknya. Hasilnya memang belum 100% sempurna, tapi sudah pajang-able. Memajang ini memberikan a sense of achievement dan kepuasan bahwa it is done, I've done it.

Setelah dipajang, barulah perasaan perfeksionisku terusik. Seharusnya hiasan ini bisa kuperindah lagi dengan gambar bunga-bunga atau gambar etnik supaya tidak terlalu 'sepi'. Atau dasarnya, baiknya dicat putih supaya lebih kontras. Atau diberi hiasan buah pinus dan biji-bijian warna-warni.

Lalu apakah aku menurunkan hiasan itu dari pintu? Tidak. Aku tetap memajangnya. Biarlah nanti saja kuteruskan finishing-nya. Nanti, entah kapan. 

2 comments:

  1. duh kristik saya akhirnya nyerah pernah beli satu set yang udah ada benang sama pola ga selesai, penah ikut sulam pita pas cuti melahirkan anak pertama dan ga dipraktikkan lagi..kesimpulan saya suka craft tapi ga suka yng memerlukan waktu lama dan harus tekun hehhee maunya yang cepat selesai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha sama atuh ya kaya saya. Iya kalo udah gini sih, cari-cari proyek yang bisa cepet selesai aja.

      Delete