Friday, March 10, 2017

Menikmati Liburan Santai di Pantai dengan Bayi


Akhirnya aku berhasil mengatasi ketakutanku untuk bepergian jauh dengan membawa bayi.

Padahal, saat keluarga besar suamiku mengajak kami berlibur bersama saat liburan panjang kemarin, aku sudah membulatkan tekad untuk tidak ikut.

Bukannya tanpa alasan aku tak mau ikut. Bawa bayi bepergian kan memang merepotkan, bahkan meskipun tak jauh.  Defai pernah tersedak dan muntah di rumah sakit saat kontrol. Aku langsung bergegas mencari suster dan memintanya memanggilkan cleaning service untuk membersihkan lantai. Defai sih tertawa-tawa saja tanpa rasa bersalah... hmmm... Defai juga pernah muntah di kantin sekolah dasar, saat kami menunggui anakku yang pertama seleksi test matematika. Untungnya, muntahnya di kantin yang sepi dan ada tongkat pel di sana. Suamiku yang membersihkan semuanya.



Belum lagi jika Defai pup, harus dibersihkan saat itu juga. Defai cenderung sulit makan di kendaraan. Maunya menyusu saja. Kalau makan maunya pakai kereta bayi. Bagaimana kalau nanti dia masuk angin? Defai juga belum bisa mandi di bak mandi bayi, masih dibaringkan. Jadi butuh tempat yang luas untuk memandikannya. Defai juga suka begadang, dan Defai juga..., lalu Defai juga... ah, lebih baik repot di rumah sendiri saja deh!

Yang paling menakutkanku, adalah pengalaman kakak iparku sendiri yang anak bayinya jatuh sakit setelah liburan keluarga besar kami yang terakhir. Berangkat dalam keadaan sehat, lalu menangis semalaman di hotel dan pulang liburan dalam keadaan sakit sampai akhirnya harus lanjut liburan di rumah sakit. Aduduh.. horor sekali!!

Suamiku menyerahkan pilihan kepadaku, tahu bahwa aku akan sulit dibujuk. Dua anakku yang besar, Faza dan Izzan sangat kecewa. Tetapi diam-diam suamiku meminta kedua anakku itu untuk membujukku. Setiap hari, pagi sebelum berangkat sekolah dan malam sebelum tidur, kedua anakku akan bertanya apakah Bunda akan ikut liburan atau tidak. Awalnya aku berkeras tidak akan ikut, namun lama kelamaan luluh juga ya diberi pandangan penuh harap oleh mereka itu.

Akhirnya aku ikut. Defai juga. Dan hei, ternyata aku tidak menyesal.

Defai baru saja menginjak usia MPASI saat itu. Aku tahu ada banyak yang harus dipersiapkan untuk liburan kali ini, jauh lebih banyak dibandingkan jika hanya membawa dua anak usia SD saja. Persiapan yang kulakukan adalah:

Pastikan tujuan liburan kita

Tujuan liburan saat itu awalnya belum pasti. Karena ini adalah liburan keluarga, semuanya dirembukkan dan dikerjakan bersama-sama. Suamiku yang kebagian mempersiapkan transportasi dan perkiraan biayanya. Tak masalah dan tidak merepotkan koq. Di jaman serba mudah ini, semuanya bisa dicari di internet. Pembayaran juga bisa melalui internet banking. Travel ada di mana-mana. Tiket kereta api mudah di dapat. Mau liburan yang agak jauh? Bisa pesan tiket pesawat di Alfamart. Alfamart ada di depan kompleks saja sih. Etapi, karena ternyata justru jadwal kerja orang-orang dewasanya yang sulit disamakan, jadwal liburan terus mundur dan akhirnya tempat-tempat yang awalnya dituju malah sudah penuh semua. Untungnya, kami masih bisa kami dapat tempat di Pantai Anyer, itu pun di penghujung minggu liburan panjang! Akhirnya kami menggunakan mobil pribadi saja. Yah, daripada tidak liburan sama sekali... hehehe...

Tujuan liburan harus diketahui untuk dicocokkan dengan point berikutnya: daftar kelengkapan yang harus dibawa. Jika akan berlibur ke pantai, ya bawanya baju renang dan bukan pakaian-pakaian tebal seperti jika akan berlibur ke gunung.

Pastikan tidak ada yang tertinggal, khususnya perlengkapan untuk bayi

Buat check list, khususnya untuk perlengkapan bayi. Check list ini bisa mulai dibuat jauh-jauh hari, dan diperbarui setiap kali kita teringat sesuatu untuk ditambahkan. Jangan mengandalkan ingatan, pasti nanti ada yang terlupa. Check list ini juga dapat digunakan untuk mengecek barang-barang sebelum kita check out dari kamar hotel.

Jangan merasa ragu untuk membawa apa pun untuk bayi, tapi jika ada yang bisa kita beli di tempat tujuan dengan harga yang kira-kira tak terlalu mahal, lebih baik beli saja di tempat tujuan supaya tidak membebani bagasi, terutama barang-barang sekali pakai seperti diapers.

Dalam tas terpisah, siapkan barang-barang bayi yang harus selalu sedia setiap saat. Tas ini diharus mudah diakses dan diletakkan dekat dengan kita, bukan ditaruh di bagasi. Satu selimut hangat, minyak angin/minyak telon, kantung kresek kecil untuk berjaga-jaga jika baby muntah, makanan bayi secukupnya untuk selama di perjalanan saja, tisu kering dan tisu basah, ini contoh barang-barang yang harus bisa dijangkau kapan saja.

Pastikan kendaraan aman dan nyaman untuk berkendara dengan bayi

Menurutku si pecinta kenyamanan, akan ada lebih banyak kerepotan jika membawa bayi berlibur dengan berkendara bis misalnya, dibanding jika membawa kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi bisa dihentikan di rest area manapun jika dirasa perlu. Para dewasa lainnya bisa diminta untuk keluar sebentar jika baby perlu ruang lebih luas di kursi belakang untuk berganti pakaian atau diapers.

Untuk kenyamanan, AC kendaraan juga harus dipastikan berfungsi dengan baik. Bayi yang kepanasan lalu rewel kepanasan tidak akan membuat perjalanan menyenangkan.

Pastikan tempat menginap, baby-friendly

Untuk aku yang takut repot bepergian dengan bayi seperti aku, tempat menginap nantinya harus nyaman dong. Utamanya untuk bayi. Saat itu kami menginap di satu pondokan dengan beberapa kamar untuk beberapa keluarga.  Harus ada dapur untuk bisa membuat makanan bayi. Sebisa mungkin ada kamar mandi di tiap kamar tidur supaya acara Defai ke kamar mandi tidak menggangu anggota keluarga lainnya.

Defai menikmati suasana pantai :)
Pastikan untuk mendapatkan dukungan keluarga dalam menjaga bayi kita

Dua anakku yang lainnya sangat helpful saat itu. Kakak-kakak yang baik :) Mereka memang sangat menantikan liburan ini tapi juga mengerti bahwa Bundanya kadang butuh bantuan mengurus adik bayi mereka. Sepupu-sepupu, bibi dan paman semua siap menjaga anggota termuda keluarga besar kami ini.

Tertawa riang bersama Uwa 
Secara keseluruhan, aku merasa liburan pertama kami membawa bayi kecil kemarin sangat sukses. Kami sekeluarga berangkat dan pulang liburan dalam keadaan sehat dan senang. Aku yang awalnya merasa berat hati, dan ikut liburan hanya untuk menyenangkan hati Faza dan Izzan, malah akhirnya bisa menikmati liburan dengan sepenuh hati :) Aku tak ragu lagi untuk bepergian membawa bayi. Aku malah merasa tertantang untuk bepergian lebih jauh lagi. Mau liburan naik mobil? Naik kapal laut? Naik pesawat? Ayooo... :)

Yeay.. liburan!!


Di depan hotel

Main banana boat

Calon peselancar masa depan







7 comments:

  1. yay asikkk main ke pantai. ikutan dooongg

    ReplyDelete
  2. Liburan ke pantai emang selalu seru ya mba bareng keluarga

    ReplyDelete
  3. Liburan ke pantai emang selalu seru ya mba bareng keluarga

    ReplyDelete
  4. Kalau semuanya senang jadi pengen liburan lagi ya. Kompak deh.

    ReplyDelete