Friday, April 8, 2016

Aku Buta Warna Tidak, Ya?

Gambar dari pixabay, diedit


Apa itu buta warna?

Secara garis besar, buta warna terbagi menjadi dua kategori, yaitu buta warna total dan buta warna parsial. Buta warna total dialami oleh orang yang benar-benar tidak dapat membedakan semua warna sehingga ia hanya dapat melihat warna hitam dan putih saja, namun ini sangat jarang terjadi. Sementara buta warna parsial dialami oleh orang yang hanya mengalami keterbatasan dalam suatu rentang warna, misalnya pada rentang Merah-Hijau yang paling banyak dialami oleh kaum pria, atau buta warna pada rentang Biru-Kuning yang paling sedikit terjadi dan mungkin dialami oleh kaum pria maupun wanita dengan persentasi yang sama. Berdasarkan situs www.xrite,com, faktanya ada 1 dari 255 wanita dan 1 dari 12 pria yang memiliki suatu 'bentuk' buta warna. 

Kapan sih seseorang mulai menyadari, dia buta warna atau tidak?

Aku sendiri, menjalani tes buta warna pertama kalinya saat akan masuk Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor (SMAKBo). Ini adalah salah satu tes wajib yang harus dilalui dengan hasil baik jika ingin masuk sekolah kejuruan ini, karena kami akan banyak belajar dan bekerja dengan warna dan menganalisis warna di sana.


Seseorang dapat saja tidak menyadari bahwa dirinya ternyata buta warna parsial hingga menjalani tes buta warna. Karena buta warna yang paling umum adalah buta warna rentang Merah-Hijau, maka bisa jadi dalam kehidupan sehari-hari, dunia tetap penuh warna (lain) bagi si buta warna parsial. Hanya setelah melakukan tes buta warna, yang mengacak dan mencampurkan warna-warna menjadi satu, dia baru menyadari keterbatasannya, padahal dalam kehidupan sehari-hari, jarang sekali seseorang melihat warna secara acak dan campur. 

Jadi kapan seseorang dapat diketahui memiliki tanda-tanda buta warna? Beberapa literatur menyatakan bahwa seorang anak sudah mulai dapat mengenali warna di usia enam bulan, dan di usia dua tahun sudah mulai dapat mencocokkan warna, walaupun belum dapat dengan lancar menyatakan nama warna dengan benar. Di usia tiga tahun, seorang anak mulai dapat menyatakan beberapa nama warna pokok dengan benar, dan di usia empat sampai enam tahun, anak akan dapat menyatakan nama-nama warna dengan akurat.

Apa itu, tes buta warna?


Tes buta warna umumnya dilakukan dengan dua metode yaitu metode Ishihara dan metode penyusunan warna.


Metode Ishihara adalah adalah tes yang dikembangkan oleh Dr. Shinobu Ishihara dari Jepang di awal abad lalu. Tes ini  aslinya  berbentuk  buklet yang terdiri dari 38 halaman berisi titik-titik warna yang  dengan  warna-warna tertentu  akan  membentuk  angka,  yaitu angka  yang  hanya  dapat dilihat  oleh orang dengan mata normal, juga bentuk dan garis yang akan memberikan persepsi tertentu bagi orang yang buta warna.  Metode  Ishihara  adalah  bentuk  tes buta warna yang paling umum digunakan saat ini,  dalam tes penerimaan siswa atau saat melamar pekerjaan.Anda ingin mencoba tes Ishihara? Ada banyak   situs   yang   menyediakan  tes  daring  dan  gratis,  salah satunya adalah http://www.color-blindness.com/ishihara-38-plates-cvd-test/#prettyPhoto


Orang dengan mata normal akan melihat angka 74, namun orang dengan buta warna di rentang Merah-Hijau akan membaca angka 21, dan orang buta warna total tidak akan dapat membaca satu angka pun.


Metode penyusunan warna dilakukan dengan menyusun kotak-kotak atau bulatan-bulatan warna dalam gradasi tertentu. Nama tesnya adalah Fansworth Munsell 100 Hue Test, atau Munsell Test untuk singkatnya. Ada banyak situs yang juga menyediakan tes ini secara daring dan gratis, salah satunya adalah http://www.xrite.com/online-color-test-challenge.
Munsell Test digunakan di industri terbatas, umumnya digunakan di laboratorium industri tekstil atau pencampuran zat warna dan cat.

Munsell Test

Kedua jenis tes akan memberikan kesimpulan dan tingkat kemampuan mata Anda dalam menilai warna. Tes-tes ini juga sangat dapat dikerjakan oleh anak-anak, pastinya anak-anak yang telah dapat mengenal angka, memahami petunjuk orangtuanya (karena orangtuanya yang harus menerjemahkan petunjuk dalam bahasa Inggris di situs kepada anak-anaknya) dan dapat mengoperasikan komputer secara sederhana (menggerakkan kursor). Menurut anak-anakku sih, tes Ishihara jauh lebih mudah dibanding Munsell Test :)

Izzan (6th) sedang mengerjakan Munsell Test, dengan skor 73 di usaha pertamanya

Apakah buta warna diturunkan secara genetis? Dapatkah disembuhkan?

Sayangnya, jawabannya adalah ya, diturunkan secara genetis. Dan karena sifat genetisnya ini, buta warna tidak dapat disembuhkan. Hal ini karena buta warna berkaitan dengan kromosom dalam DNA seseorang.
Namun demikian, ternyata ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan buta warna, seperti:
  • Penyakit Alzheimer, Parkinson, gloukoma dan beberapa penyakit lain.
  • Usia,  semakin  tua  maka  kemampuan  persepsi  otak  terhadap warna akan semakin menurun. Karena penuaan adalah hal yang tidak dapat dihindari, maka buta warna karena sebab ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
  • Paparan bahan kimia, seperti karbon disulfida dan pupuk. Tidak diketahui apakah penghentian pemaparan akan menghentikan buta warna.
  • Efek samping pengobatan, seperti digoxin (salah satu obat penanganan masalah ritme jantung), pheytoin (obat pencegah serangan epilepsi) atau chloroquine (obat anti malaria). Penghentian konsumsi obat dapat mengembalikan pandangan yang normal.

Apa pentingnya tes buta warna?

Mengetahui jika pasangan suami-istri atau salah satunya adalah buta warna, akan memberikan pemahaman dan antisipasi bahwa mungkin sang buah hati juga akan mengalami buta warna.

Mengetahui sedari dini jika sang buah hati mengalami keterbatasan dalam mengenali warna, tentunya akan mengurangi kebingungan orangtua saat sang anak tidak mampu membedakan warna, lebih mampu memahami keterbatasan sang anak, mendukung anak dan menyampaikannya ke guru di sekolahnya. 
Umumnya, guru-guru di sekolah tidak mengetahui siapa-siapa saja murid-murid yang buta warna di kelasnya atau apakah ada cara untuk membantu murid yang buta warna, sehingga jika ada masalah dengan pelajaran yang menyangkut warna, kadang tidak terpikirkan bahwa masalahnya mungkin disebabkan oleh buta warna.

Jika seorang anak telah terdiagnosis buta warna sedari dini, maka orangtua dapat memberikan pemahaman sedari dini pula tentang keadaannya. Anak juga dapat diberikan pemahaman bahwa mungkin akan ada keterbatasan dalam melamar dan memilih bidang kerjanya nanti saat dewasa. Buta warna bukanlah akhir dari segalanya, namun memang ada beberapa jenis pekerjaan yang mempersyaratkan para karyawannya untuk tidak buta warna, seperti dokter, masinis, pemandu lalu-lintas udara, pekerjaan di bidang kimia, tekstil, bahan pewarna, industri makanan dan lain-lain.  

Tentu saja masih ada banyak bidang pekerjaan yang tidak memerlukan sensitivitas mata terhadap warna, seperti akuntan, ahli pemrograman, politisi, dan lain-lain. Adalah peranan orangtua untuk dapat memberi dukungan penuh pada anak agar dia dapat menerima dan bersahabat dengan buta warnanya. 


Literatur:
http://www.color-blindness.com
http://www.xrite.com
http://www.alodokter.com/buta-warna


22 comments:

  1. ah aku jadi teringat kak, dulu (banget) pernah ikutan tes buta warna dengan angka2 seperti di atas di laptop temen, pas selesai malah muncul gambar hantu, hii.. jadi trauma deh sampai sekarang, hehe..
    Oya salam kenal kak Astrid.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi.. iseng juga ya temennya :)
      Salam kenal juga ya Dik Aisyah :)

      Delete
  2. alhamdulillah aku enggak, pas di tes lolos kabeh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang jarang juga sih yang buta warna tuh ya.. Dipikir-pikir, aku juga belum pernah ketemu sama orang yang buta warna..

      Delete
  3. Alhamdulillah aku jg enggak. Tfs infonya.

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah aku waktu tes dulu, dinayatakan tidak buta warna. baca tulisan ini jadi tahu, serba serbi tentang buta warna

    ReplyDelete
  5. Dulu saya sempat khawatir dengan anak saya, apa aja mudah menghafal cuma warna aja yang belum bisa sampai usia 3 tahun. Tapi sedikit lega karena dia bisa mengelompokkan mainan yang sewarna.

    Sekarang 3 tahun 3 bulan sudah mulai bisa menghafal tapi tetap di kasih clue.

    Terima kasih sharing nya Mbak Astrid :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ternyata memang ada tahapan perkembangan pengenalan warna untuk anak yaa :)

      Delete
  6. Test ini pas tes untuk dapetin sim. Diantara semua..ada satu yang agak lama kebaca dan sempat salah. Tapi karena bentuk fontnya susah... Tapi bbrp kali perpanjang sim, lolos tu mbak. Berarti aku nggak buta warna kan mb?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, jadi hasilnya ngga mesti 100% benar semua untuk sampai pada tingkat dinyatakan tidak buta warna :)

      Delete
  7. oh... begini toh cara ngetest buta warna. aku cuma tahu yang pertama.

    ReplyDelete
  8. Kmrn aku habis munsell test, hasil nya 8,.xixixi lumayan susah ya butuh konsentrasi tinggi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah keren dong hasilnya 8. Boleh tuh kalau mau masuk Lab hehe...

      Delete
  9. alumni smakbo angkatn brapa kaka ?
    amsaya buta warna saya degdegan banget ini mau perpanjang sim :( bisa gak yah ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku angkatan 40. Dwi Putra angkatan berapa?
      Iya sekarang perpanjangan SIM harus lulus test kesehatan di antaranya tes buta warna. Etapi Dwi sih bukan dari SMAKBO ya? Kan kalau mau masuk SMAKBO harus tes buta warna juga :)

      Delete